Alamak, di Planet Ini Sehari Cuma 8 Jam

 Alamak, di Planet Ini Sehari Cuma 8 Jam
Peneliti telah mengukur kecepatan putaran planet yang berada di luar Tata Surya, Beta Pictoria b. Pengukuran putaran gerakan terhadap Beta Pictoria b menunjukkan, planet yang berjarak 63 tahun cahaya dari Bumi itu hanya butuh delapan jam untuk melewatkan waktu sehari. 
 
Melansir Daily Mail, Jumat 2 Mei 2014, waktu yang sangat singkat itu berkat kecepatan putaran planet Beta Pictoria b yang mencapai 100 ribu km per jam, putaran yang tercepat dibandingkan planet lain yang berada di zona Tata Surya. Untuk catatan, kecepatan putaran Jupiter saja hanya 47 ribu km per jam, sedangkan Bumi kalah jauh 1.700 km per jam. 
 
Meski planet Beta Pictoria b berusia sangat muda, 20 juta tahun dibanding usia Bumi yang mencapai 4,5 miliar tahun, namun ukuran planet Beta Pictoria b disebutkan 16 kali lebih luas dari Bumi, dan tiga ribu kali lebih berat dibanding Bumi. 
 
"Soal kenapa beberapa planet berputar cepat sedangkan planet lain berputar lebih lambat, itu tak diketahui. Tapi pengukuran pertama rotasi planet luar Tata Surya itu menunjukkan tren yang sama, planet yang lebih besar berputar lebih cepat pada planet lain. Itu terjadi pada planet luar Tata Surya," jelas Dr Remco de Kok, peneliti Netherlands Institute for Space Research, Utrecht, Belanda.
 
Peneliti mampu mengukur kecepatan putaran planet dengan bantuan teleskop Very Large di Chile. Dengan teknik penyebaran cahaya yang dipancarkan planet, teleskop mampu membagi cahaya dan perubahan frekuensi panjang gelombang yang berbeda dalam spektrum. 
 
Perubahan frekuensi panjang gelombang itu memungkinkan para astronom mendeteksi gerakan dan kecepatan planet yang berbeda.
 
Selanjutnya, dengan hati-hati menghapus efek yang lebih terang bintang induk, peneliti mampu mengekstrak sinyal rotasi planet. 
 
"Kami telah mengukur panjang gelombang radiasi yang dipancarkan planet Beta Pictoria b dan kami menemukan bagian berbeda dari permukaan planet bergerak menuju atau menjauh dari kami dengan kecepatan berbeda," jelas Profesor Ignas Snellen dari Leiden University.
 
Dengan keberhasilan teknik pengukuran kecepatan pada planet itu, teleskop canggih di masa mendatang memungkinkan membuat peta global. Misalnya, memetakan pola awan dan badai besar. Peneliti berharap teknik ini bisa digunakan pada sampel yang lebih luas dari planet luar Tata Surya. Peneliti telah mempublikasikan temuan ini dalam Jurnal Nature. (rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index