Cukong Pembakar Lahan di Riau Dibekuk

 Cukong Pembakar Lahan di Riau Dibekuk
PEKANBARU-Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Asap Riau Brigadir Jenderal Prihadi Agus Irianto mengaku telah menangkap oknum TNI Angkatan Darat (AD), Serma D, yang diduga sebagai cukong pembakar lahan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil- Bukit Batu.
 
”Serma D merupakan anggota TNI AD yang bertugas di Administrasi Veteran dan Cacat. POM AD menangkapnya di Medan dan sekarang dalam perjalanan menuju Pekanbaru,” ujar Prihadi yang juga Komandan Korem 031/Wirabima, Riau, kemarin.
 
Serma D diduga merupakan cukong yang selama ini membuka lahan di cagar biosfer. Saat menjalankan aksinya, D menyuruh beberapa pekerjanya membakar lahan. Beberapa hari lalu, petugas juga menangkap dua anak buah D di lapangan.
 
Di Jambi, tim gabungan Dinas Kehutanan dan Kepolisian Daerah Jambi menangkap tiga perambah Taman Hutan Raya (Tahura) Tanjung Kabupaten Muaro Jambi, Jambi. Mereka diduga terkait dengan pembakaran lahan yang kian meluas di kawasan tersebut.
 
Kepala Bidang Perlindungan Hutan Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Jambi Bestari mengatakan, ketiganya kini ditahan di markas Polda Jambi. Barang bukti berupa ekskavator diamankan di halaman kantor Dishut Provinsi Jambi.
 
”Penyidik masih menelusuri apakah mereka pelaku pembakaran hutan,” ujar Bestari, seperti dilansir kompas.com. 
 
Para pelaku diduga menggunakan alat berat untuk membuka lahan. Perambahan dengan memanfaatkan alat berat seperti ini diduga melibatkan pemodal besar yang memungkinkan terjadinya pembukaan lahan dalam skala besar. 
 
Meski demikian, penelusuran masih dilakukan untuk mengetahui pelaku utama aktivitas ilegal tersebut.
 
Sejauh ini, kebakaran lahan di kawasan Tahura sudah berlangsung selama dua pekan. Api bahkan meluas hingga lebih dari 30 hektar. ”Tim Manggala Agni sudah dikerahkan untuk mengendalikan kebakaran. Namun, api masih kerap muncul,” kata Bestari.
 
Kepala UPTD Tahura Tanjung Agus Sriyanta menambahkan, api berawal dari lahan masyarakat yang meluas ke pinggiran taman hutan. Padahal, kawasan ini tengah dikelola untuk pengembangan pariwisata.
 
Berdasarkan data dari satelit NOAA, petugas Dishut mencatat ada 14 titik panas di Jambi yang tersebar di Kabupaten Muaro Jambi sebanyak 4 titik, 8 titik di Kabupaten Tebo, serta masing-masing 1 titik di Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur. (rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index