Jamaah Islamiyah Pukul Warga

Kediaman Rumah Kapolda Riau Diserbu Puluhan Massa

 Kediaman Rumah Kapolda Riau Diserbu Puluhan Massa
Pekanbaru-Puluhan warga jalan Sumatera RT 02 RW 03, Kelurahan Simpang Empat, Kecamatan Pekanbaru Kota, Sabtu (30/11/13) sekitar pukul 21.30 wib, mendatangi kediaman Rumah Dinas Kapolda Riau, Brigjend Pol Condro Kirono terkait aksi dugaan pemukulan yang dilakukan oleh jamaah tabligh di Mesjid Al-Falah Pekanbaru.
 
Merasa tidak dapat menemui Kapolda Riau di rumah kediamannya, Puluhan warga lalu mendatangi Markas Besar Polisi Daerah Riau (Mapolda Riau) yang berada di Jalan Sudirman (Depan Bundaran Tugu Zapin).
 
Salah seorang warga Anton, menuturkan, jamaah tabligh warga pendatang yang menetap di Mesjid Al-Falah tersebut, pernah melakukan penganiayaan terhadap dirinya dan 6 orang warga lainnya. Kasus penganiayaan terhadap warga ini, juga pernah dilaporkan ke Markas Polisi Resort Kota (Mapolresta) Pekanbaru, Namun tidak digubris.
 
“Kami sudah pernah melapor ke Polresta, namun tidak ada jawaban. Padahal, 7 orang termasuk saya mengalami luka-luka dan yang paling parah dialami oleh rekan kami Ustadz Jamal yang dianiaya dan mengalami 5 jahitan di bibir karena mengalami luka robek,“ Cetus Anton, seperti dilansir riau24.com.  
 
Sementara itu, Ketua RW 03 Dadang Antoni, dalam keterangannya mengaku, jamaah tabligh di mesjid Al-falah, pernah mengancam dirinya dan menarik kerah bajunya dikarenakan adanya himbauan pengosongan lahan mesjid terhadap jamaah tabligh yang berjubah putih-putih tersebut.
 
“Saya diancam oleh jamaah tabligh itu, bahkan kerah baju saya ditarik-tarik karena membuat himbauan pengosongan lahan di mesjid Alfalah, orang itu minta himbauan dicabut, saya tidak mau, karena warga saya semua sudah resah. Merasa terancam saya membuat laporan di Polresta beberapa hari yang lalu, tapi anehnya, kapolresta sendiri tidak bisa berbuat apa-apa,“ Ucapnya meninggi.
 
Dadang Antoni yang saat ini duduk sebagai anggota Komisi III DPRD kota Pekanbaru mengaku pernah didatangi oleh 40 orang jamaah tabligh mesjid Al-Falah di kantor DPRD kota Pekanbaru.
 
“Mereka (Jamaah Tabligh,red) datang rame-rame di DPRD katanya mau silaturahmi, tapi setelah itu, mereka malah menantang-nantang yang namanya dadang mana disini, itu surat pengosongan mesjid mengapa tidak dicabut, mereka menanyakan itu sama saya,“ Ungkap Dadang menambahkan.
 
Dengan adanya ini, Politisi dari Partai Golkar ini meminta, agar keresahan dirinya dan puluhan warganya segera diusut tuntas hingga jamaah itu keluar dari kota Pekanbaru.
 
“Kemana lagi kami mau mengadu, warga saya bahkan diancam hendak dibunuh, realitanya mesjid diambil alih oleh oknum, ustadz yang juga warga saya bahkan diusir, Kami tidak bisa terima dan telah dijajah, apakah itu Jamaah Islamiah yang baik, maka saya datang ke Mapolda karena Kapolda Riau juga warga saya. Keinginan kami cuma satu, tangkap Jamaah Islamiah itu, bongkar markas mereka,“ Cetus dadang dengan nada berapi-api.
 
Hingga berita ini diturunkan, Beberapa perwakilan warga akhirnya masuk dan menemui Kapolda Riau. Beberapa awak media yang ada, tidak diperkenankan masuk dan menunggu di depan pintu utama Mapolda Riau.
 
Informasi terakhir yang berhasil dihimpun, saat beberapa warga mengadu di ruang Mapolda, tersiar kabar anak dari Ustadz Jamal dipukuli oleh Jamaah Islamiyah di mesjid al-falah. Hal itu terlihat dari pantauan riau24.com, beberapa orang provost Polda Riau bergegas masuk mobil patroli dan menyisir lokasi untuk mencari rombongan Jamaah Islamiyah. (rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index