Pendidikan

Kalau Hujan Siswa bilang Merdeka

Kalau Hujan Siswa bilang Merdeka
ilustrasi/net
PEKANBARU - Sungguh memprihantikan jika kejadian ini terjadi hampir pada setiap siswa di seluruh Indonesia. Ketika hujan turun pagi jelang berangkat sekolah, ada-ada saja alasan mereka supaya diberi izin libur oleh orang tua.
 
Hal ini seperti yang dilakukan salah satu siswa SMA Negeri di Pekanbaru ini, sebut saja namanya Dodi. Jika hujan deras tiba di waktu pagi sebelum keberangkatan ke sekolah, dia merasa 'merdeka'. Lantas, apa yang salah dalam hal ini?
 
Tentunya peran orang tua tidak bisa dilepaskan dalam penguatan motivasi anak untuk lebih aktif dan memiliki inisiatif terhadap dorongan belajar. Karena sebagian orang tua tidak terlalu tegas untuk mengarahkan anaknya untuk belajar.
 
"Merdekalah bang (kalau hujan deras)," kata Dodi sambil tersenyum. Sementara saat ditanyakan ke orang tuanya, malah mereka menjawab "dia paling susah disuruh sekolah kalau hari huja, ada-ada saja alasannya". Ini merupakan salah satu contoh buruk dalam mendidik dan mengarahkan anak.
 
Bahkan para orang tua hanya memakai selogan 'yang jelas kami nyari duit saja. "Sementara kalau dipaksa percuma, ada-ada saja alasannya. Kadang hujan terlalu deras, kadang sakitlah, pokoknya ada saja," kata orang tua Dodi.
 
Sementara diakui Dodi, salah satu kondisi yang membuat dirinya bersama teman-teman lainnya lebih suka absen daripada mengikuti pelajaran ketika hujan mendera adalah 'jenuh'. Mereka mengaku, guru di sekolah hanya fokus pada pelajaran saja, tidak ada refreshing.
 
"Belajar terus tak ada refreshing-nya ya jenuh juga bang. Coba sekali-sekali belajar di luar ruangan kelas, apakah di halaman sekolah, atau minimal para guru bisa memasukkan cerita-cerita dalam pelajaran," lanjut Dodi.
 
Hal senada juga disampaikan salah satu siswa SMA N Pekanbaru lainnya, sebut saja namanya Riko. Kalau hari hujan, dirinya tetap berangkat dari rumah dengan alasan ke sekolah. Namun ternyata dirinya bersama rekan lainnya tidak sampai ke sekolah, malah kesangkut di warnet.
 
"Kalau hujan ya kesempatan nongkrong sama teman-temang. Kita janjian aja sekitar lima sampai delapan siswa, ngumpul di warnet atau kedai-kedai yang kami rasa aman," kata Riko yang dijumpai di salah satu warnet Jalan Durian, Pekanbaru.
 
Kondisi ini membuktikan kontrol orang tua dan peran guru sangat berperang penting dalam mengarahkan peserta didik untuk minat dan bersemangat jika berbicara mengenai belajar dan belajar. (rep10)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index