Truk Kayu Sedot Solar Subsidi

Truk Kayu Sedot Solar Subsidi
PELALAWAN -  Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Poros Langgam Pangkalan Kerinci tidak menyisakan minyak solarnya untuk masyarakat umum. Pasalnya, dalam satu bulan terakhir solar di SPBU itu habis disedot truk pengangkut kayu.
 
Kondisi ini disampaikan seorang warga, Rozi ke sejumlah media usai gagal mengisi BBM di SPBU itu, Kamis (21/11). Dia menduga habisnya solar akibat  banyaknya mobil truk pengangkut kayu yang mengisi bahan bakar di SPBU yang terletak di kilometer 5 jalan akses PT Riau Andalan Pulp and Paper itu.
 
Sehingga, katanya,  solar yang dipasok oleh Pertamina ke SPBU itu habis hanya untuk kebutuhan truk-truk milik perusahaan tersebut.  "Setiap mau ngisi solar selalu kosong atau habis. Ini SPBU diperuntukkan bagi masyarakat atau truk perusahaan," ujarnya kesal.
 
Pria berusia 30 tahun ini menjelaskan, setiap hari ada puluhan truk kontainer pengangkut kayu perusahaan mengantri di SPBU dengan Nomor 14.2836.92 ini. Alhasil, masyarakat yang membutuhkan solar tidak dapat masuk dalam barisan antrian yang panjang. "Ketika ditunggu hingga seluruh truk menyedot minyak bersubsidi itu, stok milik SPBU sudah duluan habis," kata Rozi. 
 
Rozi pernah mencoba menunggu pesanan pasokan dari Pertamina tiba untuk dibongkar ke tangki penyimpanan. Parahnya, disaat yang sama, puluhan truk serupa telah berbaris memanjang menunggu giliran. "Sehingga tidak ada celah bagi penduduk untuk ikut menikmati solar," lanjutnya.
 
Warga lainnya, Jeffy (28), mengungkapkan kekesalan serupa, setelah melihat kondisi SPBU yang diduga lebih mendahulukan kendaraan operasional perusahaan itu. Padahal, solar bersubsidi semestinya dapat dinikmati masyarakat kecil dan bukan kendaraan perusahaan raksasa. 
 
Selain itu, katanya, mobil milik perusahaan yang dioperasikan melalui pihak kontraktor seharusnya diisi dengan BBM yang diperuntukan untuk industri. Bukan malah menyedot solar subsidi jatah masyarakat yang harganya jauh lebih murah.  "Kami curiga kalau pihak SPBU sudah main mata dengan pengusaha truk pengangkut kayu atau perusahaan kayu itu sendiri. Kenapa saat kami mengisi, selalu habis dan petugas pengisi juga terkesan cuek kepada masyartakat. Kami berharap pemerintah melihat penyimpangan ini," terang warga Jalan Pemda Pangkalankerinci ini.
 
Saat sejumlah media mendatangi ke lokasi SPBU tidak ada aktifitas pengisian pada pompa minyak jenis solar. Namun beberapa truk terlihat terparkir di luar seakan menunggu giliran. Sedangkan pada pompa pengisian bensin, tampak dua petugas yang melayani pelanggan. Saat dikonfirmasi, kedua wanita berseragam warna merah milik Pertamina itu menolak memberi keterangan dan mengarahkan langsung ke pimpinannya. Menajer SPBU sekaligus pemiliknya bernama Johan tidak dapat dikonfirmasi lantaran tidak ada ditempat. Nomor ponsel yang dihubungi juga tidak aktif. (rep10)

 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index