Skandal Perzinahan Mencuat, Jalan Ruhut Kian Berat

Skandal Perzinahan Mencuat, Jalan Ruhut Kian Berat

Jakarta - Jalan politisi Partai Demokrat menjadi Ketua Komisi III DPR kian terjal dan mendaki. Di tengah penolakan koleganya, istri dan anak Ruhut Sitompul mendatangi Komisi III dengan segepok berkas kasus. Jalan Ruhut kian berat saja.

Partai Demokrat harus berpikir dua kali untuk mengajukan kembali nama Ruhut Sitompul sebagai Ketua Komisi III untuk dibawa dalam pleno Komisi III pada Selasa (1/10/2013) pekan depan. Selain penolakan sejumlah kolega di komisi, berbagai kasus keluarga yang melibatkan Ruhut siap menghadang.

Istri pertama Ruhut Sitompul, Anna Ruhdhiantina Legawati alias Anna bersama anak hasil perkawinan dengan Ruhut, Chsritian Sitompul didampingi kuasa Hukumnya Hotman Paris Hutapea mendatangi Komisi III DPR, Kamis (26/9/2013). Kedatangan mereka sekaligus membawa sejumlah berkas penting terkait kasus yang melibatkan Ruhut Sitompul.

Anna berharap agar sikap Komisi III tidak berubah dengan tetap menolak Ruhut sebagai Ketua Komisi. Klaim Ruhut bahwa kasus yang menjeratnya telah usai ditampik istri pertamanya, Anna. Menurut dia, kasus tersebut hingga kini masih di Mabes Polri.

Kasus itu di Mabes Polri tidak berjalan sesuai apa yang diharapkan, sampai sekarang masih ada di sana. “Saya berpendapat bahwa pihak Mabes Polri tidak serius, apalagi kalau dia menjadi Ketua Komisi III. Saya yakin hari ini dilantik, kasus saya SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan)," ujar Anna, seperti dilansir INILAH.com.

Kasus yang dimaksud Anna terkait Ruhut Sitompul yakni kasus tindak pidana pemalsuan dokumen, perzinahan, memalsukan status perkawinan, serta beristri lebih dari satu tanpa persetujuan istri pertama. Kasus tersebut telah dilaporkan ke Mabes Polri tertanggal 11 Juli 2011.

Selain itu, Anna juga membawa salinan tentang keterangan dari Badan Kehormatan DPR RI terkait pengaduannya terhadap Ruhut. Dalam surat BK tersebut disebutkan pada 7 Februari 2012 Ruhut Sitompul telah diberikan sanksi teguran tertulis untuk tidak mengulangi perbuatannya, menjaga ucapannya di muka umum serta menyelesaikan permasalahan keluarga dengan Anna. "Sejak putusan BK ini satu pihak dia tidak mengakui, tapi satu pihak dia menafkahi anaknya," sesal Anna.

Ketika disinggung soal mengapa dirinya kembali mengungkit perkara dengan Ruhut berdekatan dengan ramai-ramai penolakan anggota Komisi III terhadap kepemimpinan Ruhut Sitompul, Anna mengatakan "Mau dibilang ambil momentum, terserah. Karena kalau tidak ada momentum ini, laporan saya tidak akan digubris," sebut Anna yang juga tercatat sebagai caleg DPRD DKI Jakarta dari Dapil VII Partai Golkar ini.

Sementara kuasa hukum Anna, Hotman Paris Hutapea menandaskan apa yang dilakukan kliennya ini murni untuk penegakan hukum. Menurut dia, penyidikan di Mabes terkatung-katung. Ruhut meganggap kasusnya sudah selesai padahal di Mabes Polri masih berlangsung dan BK sudah ada putusan. "Dengan adanya bukti ini, BK beri sanksi dong. Aku ini bicara murni hukumnya doang. Harapanku pidananya diproses," pinta pengacara nyentrik ini.

Sementara Ruhut Sitompul saat dihubungi INILAH.COM bersikukuh kasus yang menimpa dirinya di Mabes Polri dan BK DPR RI telah selesai. Terkait klaim pihak Anna tentang pernikahannya dengan Anna, Ruhut memiliki jawaban sendiri. "Itu sertifikat di Australia. Kita di Indonesia, itu tidak laku, perkawinan abal-abal. Perkawinan gugur setelah tiga bulan," urai Ruhut.

Lalu apa status perkawinan Ruhut dengan Anna? Dengan lugas Ruhut mengatakan dirinya dengan Anna tidak melakukan perkawinan namun "Aku kumpul kebo," ujar Ruhut mantap. Adapun terkait status anak yang dihasilkan dari perkawinannya dengan Anna, Ruhut menyebutkan tidak ada istilah anak bapak. "Yang ada anak ibu," tegas Ruhut.

Ia tetap optimistis akan tetap diajukan oleh Fraksi Partai Demokrat sebagai Ketua Komisi III DPR RI dan dilantik pada sidang pleno Selasa (1/10/2013) pekan depan. "Aman, semua sudah kontak aku," beber Ruhut.

Prahara politik ini tak cuma soal hak Partai Demokrat menunjuk Ruhut jadi Ketua Komisi III, tapi sudah melebar ke soal etika dan citra Ketua Umum Partai berlambang Bintang Mercy, Susilo Bambang Yudhoyono yang terlanjur dinilai publik sebagai pemimpin yang mengedepankan etika dan kesantunan, serta selalu menghindari kegaduhan.

Masih akan muluskan kah jalan Ruhut ke kursi panas itu? Ataukah ini pertanda jalan Si Poltak Raja Minyak (panggilan tenar Ruhut) akan kian berat? (rep10)
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index