Diperiksa KPK, Koster Bantah Ada Tambahan Dana Proyek PON

Diperiksa KPK, Koster Bantah Ada Tambahan Dana Proyek PON

 Politisi PDIP I Wayan Koster menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus pelaksanaan lanjutan pekerjaan venue PON XVIII Riau, Selasa, 3 September 2013. Mengenakan batik merah dan membawa sebuah map, Koster tiba di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi pukul 09.30 WIB.

"Saya diminta keterangan untuk PON, untuk Pak Rusli Zainal," kata Koster setibanya di gedung KPK.

Anggota Komisi X DPR ini langsung membantah adanya penambahan anggaran PON yang dibahas di parlemen. Diakuinya, memang sempat ada pengajuan penambahan anggaran PON, namun itu tidak disetujui. "Ada pengajuan, tapi tidak ada tambahan. Hanya dipakai dari anggaran Kemenpora untuk penyelenggaraan PON Rp100 miliar itu saja," jelasnya.

KPK saat ini sedang mendalami peningkatan biaya yang muncul dalam pendanaan PON XVIII Riau. Oleh sebab itu, KPK akhir-akhir ini begitu intensif memeriksa anggota DPR dari Komisi X. "Itu kan harus minta konfirmasi dari anggota DPR karena di situ yang berperan aktif adalah tersangka. Jadi kami konsentrasi pada RZ (Rusli Zainal)," kata Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto semalam.

Meski demikian, Bambang mengatakan pihaknya belum memutuskan apakah ada anggota DPR yang dibidik sebagai tersangka dalam kasus ini. "Yang terbaru adalah mengkonfirmasi  penambahan biaya itu kok bisa diberikan. Itu sebabnya dipanggil orang-orang yang menjadi bagian dari komisi yang berkaitan dengan bidang olahraga," ungkapnya.

Terkait kasus anggaran PON Riau, KPK telah menetapkan Gubernur Riau nonaktif Rusli Zainal sebagai tersangka. Rusli diketahui meminta tambahan anggaran Rp460 miliar untuk infrastruktur penunjang PON. Sebelum itu, PON sudah menghabiskan dana Rp2,2 triliun yang berasal dari anggaran daerah sejak tahun 2008.

Dalam kasus dugaan korupsi PON Riau, Rusli diduga menerima hadiah atau janji sekaligus memberi hadiah atau janji terkait revisi Peraturan Daerah PON Riau.(rep2)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index