Rupanya Investor Indonesia Paling Minati Properti

Rupanya Investor Indonesia Paling Minati Properti

Jakarta-Survei Manulife Investor Index pada paruh kedua tahun ini menunjukkan indeks sentimen investasi di Indonesia mencapai angka tertinggi dibandingkan negara-negara tetangga di Asia.

"Khusus di Indonesia ada peningkatan sentimen ke investasi saham. Tapi investasi properti dan dana tunai tetap paling diminati," kata Direktur Pengembangan Bisnis PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Putut Endro Andanawarih, Kamis, 18 Juli 2013.

Indeks sentimen investasi tersebut merupakan hasil survei Manulife terhadap masyarakat pemilik aset di atas 15 juta yang berpotensi lakukan investasi. Di Indonesia, survei dilakukan pada periode akhir April hingga tengah Mei 2013.

Survei tersebut merupakan survei kedua yang dilakukan Manulife terkait indeka sentimen. Survei yang digelar di 3 kota, yakni Jakarta, Surabaya dan Medan itu mewawancarai 504 orang yang terpilih sebagai sampel.

Hasilnya, Indonesia menduduki urutan paling atas dengan indeks sentimen mencapai 60 poin atau naik 6 poin dibanding survei terdahulu yang mencapai 54 poin. Di urutan kedua, ada Malaysia dengan 48 poin dan Jepang dengan 21 poin.

Putut berpendapat, basis optimisme investor naik karena melihat pertumbuhan ekonomi yang baik pada kuartal I 2013. Peningkatan sentimen, kata dia, juga terjadi di Canada dan Amerika.

Soal properti, Putut melihat strategi promosi dari pengembang turut mendorong naik minat masyarakat untuk berinvestasi properti. "Dengan adanya berita harga besok naik, ada kepercayaan lebih bagi investor untuk investasi di properti," katanya.

Berdasarkan survei, sebanyak 9 dari 10 responden berharap imbal hasil properti akan meningkat 32 persen dalam 12 bulan mendatang. Sementara itu, untuk investasi pada saham dan obligasi, responden berharap imbal hasil bisa mencapai masing-masing 25 persen dan 27 persen.

Meski begitu, aset terbesar yang dimiliki para investor Indonesia ternyata masih berupa dana tunai. Sekitar 20 persen dari dana tunai tersebut habis untuk kebutuhan sehari-hari sementara sisanya masuk ke tabungan jangka menengah hingga jangka panjang. (rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index