Pkanbaru - Di bulan suci Ramadhan 1446 H, para pedagang di Pasar Ramadhan Kota Pekanbaru diingatkan untuk tidak menggunakan bahan berbahaya dalam takjil yang mereka jual. Masyarakat yang berburu hidangan berbuka puasa diharapkan lebih selektif dalam memilih takjil yang aman dikonsumsi.
Penjabat Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin, menegaskan bahwa pedagang harus memastikan makanan dan minuman yang dijual bebas dari zat berbahaya. “Kami mengimbau kepada para pedagang untuk tidak menggunakan bahan berbahaya dalam takjil yang mereka jual di pasar Ramadhan,” ujarnya.
Zulhelmi mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap kemungkinan adanya kandungan boraks, pewarna tekstil, hingga formalin dalam makanan olahan. “Jangan hanya tertarik dari bentuk dan warnanya saja, tetapi pastikan takjil tersebut aman untuk dikonsumsi,” tambahnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih cermat dalam memilih takjil dan tidak mudah tergiur oleh warna yang mencolok. Produk olahan seperti mi dan gorengan perlu diwaspadai karena berpotensi mengandung bahan tambahan yang berbahaya. “Kita harus mengantisipasi kemungkinan adanya bahan berbahaya dalam makanan olahan ini,” ungkapnya.
Ami, sapaan akrabnya, menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menyaring informasi terkait produk makanan. “Jangan sampai membeli takjil yang ternyata mengandung zat berbahaya. Pilihlah makanan yang jelas kualitasnya dan aman untuk keluarga,” pesannya.
Sebagai langkah pencegahan, Pemerintah Kota Pekanbaru bekerja sama dengan Balai Besar POM Pekanbaru untuk melakukan pengawasan ketat di Pasar Ramadhan. “Seperti tahun sebelumnya, kami akan melakukan pemeriksaan bersama Balai Besar POM untuk memastikan takjil yang dijual bebas dari bahan kimia berbahaya,” tutupnya.**