Jakarta - Serangan ratusan rudal Iran ke wilayah Israel membuat negeri Zionis tersebut ketar-ketir. Selain mengancam akan menyerang balik Iran, Israel jua meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) sebagai organisasi teroris. Permintaan itu dilayangkan Israel usai marah lantaran Iran meluncurkan 200 rudal balistik ke wilayahnya pada Selasa (1/10) malam.
Melalui surat ke Dewan Keamanan PBB, perwakilan tetap Israel di PBB, Danny Danon, mendesak dewan tersebut menggelar rapat darurat untuk menindak serangan Iran ke negaranya.
"Saya juga dengan hormat mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan tegas untuk mengutuk Iran atas pelanggaran-pelanggaran yang terus berlanjut dan segera menetapkan 'Korps Pengawal Revolusi Islam' (IRGC) sebagai organisasi teroris," ucap Danon dalam suratnya ke DK PBB yang diunggah di X.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan melakukan pembalasan atas serangan 200 rudal balistik Iran pada Selasa (1/10) malam.
"Iran melakukan kesalahan besar malam ini dan mereka akan membayar harganya," kata Netanyahu di awal pertemuan kabinet keamanan tak lama setelah serangan rudal Iran berlangsung.
Dikutip Times of Israel, Netanyahu mengeklaim serangan ratusan rudal balistik Iran itu gagal berkat sistem pertahanan rudal Iron Dome dan bantuan Amerika Serikat.
"Itu digagalkan berkat sistem pertahanan udara Israel, yang paling canggih di dunia," kata Netanyahu sembari mengucapkan terima kasih kepada AS atas dukungannya.
Netanyahu lantas menganggap bahwa rezim Iran "tidak memahami tekad Israel untuk membela diri dan tekad kami untuk membalas serangan musuh kami."
Ia bahkan bersumpah Israel akan menyerang balik siapa saja yang berani menyerang dan membahayakan keamanan negaranya.
"[Pemimpin Hamas Yahya] Sinwar dan [komandan militer tertinggi Hamas Mohammed] Deif tidak memahami hal ini, [Pemimpin Hezbollah Hassan] Nasrallah dan [kepala staf Hezbollah Fuad] Shukr juga tidak memahami ini, dan mungkin ada orang di Teheran yang juga tidak memahami ini," ucap Netanyahu.
"Mereka akan memahaminya. Siapa pun yang menyerang kami, kami akan menyerangnya," ujar Netanyahu menambahkan.**