Jakarta - Gegara mengangkat eks narapidana, Pichit Chuenban, menjadi menteri di kabinetnya, Perdana menteri Thailand Srettha Thavisin dipecat dari kursinya. Pemecatan tersebut dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi, Rabu (14/8). MK menilai apa yang dilakukan oleh Srettha telah melanggar kode etik.
Chuenban merupakan pengacara yang akrab dengan keluarga eks PM Thaksin Shinawatra. Dia pernah dijatuhi hukuman enam bulan penjara pada 2008 karena kasus korupsi.
MK memandang tindakan PM Thailand saat ini "sangat melanggar standar etika."
Terlepas dari kisruh tersebut, siapa sebetulnya Srettha Thavisin? Srettha merupakan pengusaha properti Thailand. Dia memulai karier sebagai asisten manajer di Procter & Gamble. Dia kemudian bergabung ke bisnis properti milik keluarga di bidang real estate, Sansiri, demikian dikutip Al Jazeera.
Pada November 2022, ia bergabung dengan Partai Pheu Thai, jelang pemilihan umum. Srettha mengambil langkah itu karena merasa putus asa dengan situasi di Thailand.
"Saya merasa sedih dengan apa yang saya lihat," kata Srettha kepada Voice of America pada April lalu.
Saat kampanye untuk pemilu, Srettha berjanji akan menstimulasi ekonomi, keadilan sosial, dan pemerintahan yang bagus. Ia juga berjanji bakal memprioritaskan masalah berkaitan dengan hak asasi manusia dalam 100 hari pertama di pemerintahannya.
Penggemar sepak bola
Srettha juga adalah penggemar berat sepak bola. Dia mengidolakan klub sepak bola asal Inggris, Liverpool.
Ia kerap menggunakan media sosial TikTok untuk menunjukkan keahlian dalam sepak bola. Di salah satu unggahan, Srettha sempat menyinggung keterkaitan sepak bola dengan politik.
"Dalam sepak bola dan politik orang tidak bisa bermain sendiri, Anda harus bermain sebagai sebuah tim," kata dia.**