Jakarta - Petahana Perdana Menteri Narendra Modi, dipastikan bakal kembali memimpin India untuk periode ketiga, setelah Komisi Pemilihan Umum mengonfirmasi koalisi partai yang dipimpinnya menang pemilihan umum. Hal ini jelas menjadi kabar buruk bai umat Islam di India, karena selama ini kebijakan Modi diakui sangat meminggirkan hak-hak umat Islam di India.
Di India, diperkirakan terdapat lebih dari 200 juta umat Islam. Dalam dua periode kepemimpinan Modi, mereka menerima kebijakan-kebijakan pemerintah Modi yang memberangus hak sipil muslim India. Kemenangan Modi ini jelas membuat khawatir kaum Muslim India.
Dalam unggahan di X pada Sabtu (1/6) usai pemungutan suara resmi ditutup, Modi percaya diri bakal menang lagi dan mengucapkan terima kasih kepada rakyat India karena telah menggunakan hak pilih mereka. "Dengan percaya diri saya bisa mengatakan bahwa masyarakat India telah memberikan suara dalam jumlah besar untuk memilih kembali pemerintahan NDA," kata Modi.
NDA merupakan koalisi sayap kanan yang dipimpin Partai Bharatiya Janata (BJP) selaku partai Modi. Koalisi ini mengendalikan pemerintah India dan pemerintah negara bagian India serta wilayah persatuan.
Hasil pemungutan suara sendiri mulai dihitung pada hari ini Selasa (4/6).
Komisi Pemilihan Umum India melaporkan koalisi Aliansi Demokrasi Nasional yang dipimpin Partai BJP dan Modi berhasil mengamankan 272 kursi di parlemen.
Jumlah tersebut melebihi ambang batas mayoritas suara. Meski begitu, jumlah suara ini menjadi yang paling sedikit Modi peroleh jika dibandingkan dengan dua pemilu sebelumnya.
Pertanyaan yang muncul dan ditunggu oleh masyarakat dunia adalah, apakah Modi sebagai PM India akan kembali menerapkan kebijakan pemerintah yang dinilai mengucilkan bahkan mendiskriminasi umat Muslim India? **