Riaudaily.com - Pulau Kakaban adalah keajaiban yang dimiliki oleh Indonesia. Salah satu destinasi wisata yang dekat dengan Ibukota Kota Nusantara (IKN) ini, dikenal masyarakat dunia karena menjadi rumah bagi jutaan ubur-ubur mini yang jinak dan tidak menyengat. Konon, ubur-ubur mini ini, “terjebak” sejak ribuan tahun silam yang akhirnya hidup tenang.
Pulau kakaban yang luasannya didominasi danau hingga 80 persen ketimbang daratannya ini, dulunya berada dalam gugusan Pulau Derawan. Kini, wilayah seluas 774,2 hektar ini masuk Kecamatan Maratua, tepatnya di Kampung Payung-payung. Air danau di Pulau Kakaban berasal dari rembesan air laut dan kucuran hujan.
Jenis ubur-ubur yang ada di danau Pulau Kakaban ini terbilang unik, karena memiliki warna-warni yang terlihat menakjubkan bila dilihat dari permukaan. Ada dua jenis ubur-ubur yang ada di danau ini, yakni Golden Jellyfish dan Moon Jellyfish. Masing-masing beda warna, dari jingga, kemerah-merahan, putih, bahkan ada yang terlihat seperti ungu muda.

Bisa jadi proses alami yang membentuk keindahan Pulau Kakaban sangat menakjubkan. Bila dilihat dari kamera drone, pulau ini seolah berada di atas sebuah batu besar. Air payau hijau kebiru-biruan nan bening sungguh kental terasa.
Untuk menuju danau, pengunjung harus berjalan 500 meter dengan rute menanjak 45 derajat. Jalur tempuhnya menggunakan jembatan ulin rapi. Sepanjang jalan, terlihat pepohonan besar yang diberi nama Indonesia dan Latin, dengan ranting menjuntai. Bila telah tiba di dermaga tepi danau, sekumpulan ubur-ubur itu akan terlihat jelas.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, jika ingin berenang di Danau Kakaban. Paling utama adalah dilarang menggunakan sunblock atau krim apapun. Pasalnya, zat kimia tersebut akan mencemari habitat ubur-ubur yang dikhawatirkan bisa membunuh kehidupan mereka.
Kedua, tidak menggunakan alat bantu renang seperti kaki katak, sebab bisa melukai ubur-ubur. Ketiga, tidak boleh memegang atau mengangkat ubur-ubur keluar air. Ditakutkan, ubur-ubur akan langsung kehilangan keseimbangan. Keempat, tidak boleh melompat ketika masuk danau.

Untuk menuju pulau ini, dari Bandara Kalimarau, Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, bisa dilanjutkan dengan speedboat kapasitas 200 PK selama 3 jam. Atau, bila melalui jalan darat, terlebih dulu menuju Tanjung Batu selama 2 jam perjalanan yang berikutnya dilanjut dengan speedboat sekitar 1 hingga 2 jam.
Selain danau, di pulau tersebut juga ada daratan dengan tumbuhan pepohonan purba dengan sedikit ditumbuhi mangrove. Vegetasi dalam kawasannya terbagi tiga, yaitu hutan besar, hutan mangrove, dan danau yang dihuni ubur-ubur bersahabat.
Wisatawan yang ingin mengunjungi Kakaban harus taat dengan peraturan yang ada. Terutama tidak menggangu kehidupan ubur-ubur dan tidak membuang sampah sembarangan. Jadi selamat menikmati Pulau Karaban yang luar biasa indah.

Sayangnya, ada kabar yang menyebut awal tahun 2024 lalu, ribuan ubur-ubur tiba-tiba menghilang dari Danau karaban. Namun Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I Kalimantan Timur, Ilyas, menyebut hilangnya ubur-ubur tersebut bersifat sementara, karena perubahan cuaca. ketika cuaca kembali normal di angka 28 celcius, biasanya ubur-ubur akan kembali. ***