Jakarta - Kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi masih membuat Negeri Para Mullah tersebut berduka. Namun demikian, agar tidak terjadi kekosongan kepemimpinan, diputuskan bahwa Iran akan mengadakan pemilihan presiden pada 28 Juni 2024.
"Kalender pemilu disetujui pada pertemuan para kepala kehakiman, pemerintahan, dan parlemen," kata televisi pemerintah, dikutip dari AFP, Selasa (21/5).
"Sesuai kesepakatan awal Dewan Wali, diputuskan pemilihan presiden ke-14 akan digelar pada 28 Juni."
Sementara Kepala Staf Militer Iran Mohammad Bagheri memerintahkan penyelidikan penyebab jatuhnya helikopter yang menewaskan Presiden Ebrahim Raisi dan rombongannya pada Senin (20/5). "Sebuah komite tingkat tinggi untuk meluncurkan penyelidikan mengenai penyebab jatuhnya helikopter presiden," ungkapnya.
Presiden Iran Ebrahim Raisi dinyatakan meninggal dunia usai helikopter yang mengangkutnya bersama delapan orang lain jatuh di Provinsi Azerbaijan Timur, utara Iran, pada Minggu (19/5) waktu setempat.
Selain Raisi, helikopter itu juga membawa Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian, Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur Malek Rahmati, imam salat Jumat Tabriz Imam Mohammad Ali Alehashem, seorang pilot, kopilot, kepala kru, kepala keamanan, dan pengawal lainnya.
Sejumlah laporan media lokal menuturkan helikopter kemungkinan menabrak bukit. Namun, laporan itu belum dikonfirmasi pihak berwenang.
Kecelakaan terjadi usai Raisi menghadiri peresmian bendungan di perbatasan bersama Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev.
Lokasi helikopter jatuh juga hanya beberapa kilometer dari situs bendungan, tepatnya di sebuah wilayah pedalaman dekat Area Dizmar Dilindungi.
Ada tiga helikopter termasuk yang mengangkut Raisi terbang bersama-sama. Helikopter Raisi jatuh, sementara dua heli lainnya mengangkut pejabat serta menteri lain berhasil selamat sampai tujuan.
Jasad Raisi dan korban tewas lainnya telah berhasil dievakuasi.**