Jakarta - Banyak para jamaah haji Indonesia yang pergi ke tanah suci adalah orang yang sudah lanjut usia (lansia). Biasanya beberapa penyakit yang menyerang para lansia, membuat para petugas medis bagi jamaah haji selalu waspada. Salah satu penyakit yang biasa menyerang jamaah haji, khususnya yang lansia adalah penyakit asma.
Dalam siatuasi suhu panas ekstrim seperti sekarang ini, maka pengidap asma harus waspada untuk mengantisipasinya. Sebab penyakit asma umumnya memiliki sensitivitas pernapasan yang berbeda dari orang kebanyakan. Pasalnya, saluran pernapasan pengidap asma mudah meradang ketika terpapar pemicu serangan atau alergen.
Agar gejala tidak sering kambuh, pengidap wajib menghindari faktor alergennya. Namun selain itu, faktor cuaca seperti udara panas dan lembap juga harus diperhatikan.
Ketua Pokja Asma PPOK Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Budhi Antariksa, Phd, SpPK, mengatakan udara panas bisa memicu penyakit asma kambuh atau terjadinya serangan asma.
"Jadi memang udara kering itu lebih bisa memicu asmanya dibandingkan udaranya yang lebih banyak uap airnya. Makanya penyandang asma tuh kalau diajak untuk olahraga, mereka akan memilih di daerah pantai. Karena uap airnya itu lebih baik, lebih banyak, dan aman buat mereka dibandingkan udara yang kering, panas, biasanya itu akan lebih memicu asmanya," ucapnya, Selasa (7/5/2024) kemarin.
Hal serupa juga dituturkan oleh spesialis paru dr Putu Ayu Diah, SpPK. Menurutnya, pasien asma sebaiknya mengurangi kegiatan yang memang dilakukan di outdoor untuk menghindari pemajanan dengan kondisi panas yang berlebihan.
"Begitu juga dengan musim penghujan, dihindari agar kita tidak mudah terserang infeksi saluran pernapasan atas, batuk pilek. Karena kalau sudah terkena batuk pilek, asmanya akan mudah sekali tercetus," imbuhnya.**
