Jakarta - Profesor ilmu politik Asia Tenggara dan masalah keamanan di National War College, Washington DC, Zachary Abuza, memprediksi nasib Papua jika Prabowo Subianto menang pemilihan presiden (Pilpres) 2024 dan memerintah Indonesia.
Dalam artikel CNN berjudul "Once banned from the US, this fiery ex-army general is poised to lead Indonesia. What to expect", Abuza mengatakan calon presiden nomor urut 2 itu kemungkinan besar akan menitikberatkan fokusnya pada masalah Papua.
"Papua akan menjadi titik mula bagi banyak kebijakan Prabowo," kata Abuza.
Papua adalah provinsi Indonesia yang hingga kini bergolak. Konflik di Papua umumnya akibat kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang belum selesai hingga diskriminasi terhadap orang-orang Papua.
Situasi di Papua pun kian panas dengan kehadiran pasukan TNI dan Polri guna melawan kelompok kriminal bersenjata.
Menurut Abuza, kondisi di Papua ini bakal semakin parah karena rekam jejak Prabowo yang diduga pernah memerintahkan militer untuk menindas masyarakat Papua.
"Dia pernah menyarankan respons militer untuk menghancurkan masyarakat Papua dan saya rasa dia tidak akan menjadi orang yang akan mencari solusi politik," ucap Abuza.
Abuza menilai Prabowo tidak akan berusaha melakukan negosiasi untuk menyelesaikan permasalahan di Papua, termasuk memberikan otonomi bagi wilayah tersebut.
"Jika ada, Prabowo justru akan meningkatkan kontrol negara," tutur Abuza.
Suara Prabowo dan pasangannya, Gibran Rakabuming Raka, unggul dalam real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pilpres 2024.
Berdasarkan data KPU per Senin pukul 19.00 WIB, Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan 56.373.413 suara alias 58,58 persen. Data yang masuk yaitu 588.890 dari 823.236 suara.
Sementara itu, pasangan calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapat 23.349.647 suara atau 24,26 persen.
Sedangkan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD hanya mengantongi 16.512.329 suara atau 17,16 persen. Ganjar-Mahfud menduduki posisi paling rendah.(mdy)