Pengungsi dampak dari gempa di kawasan Aceh Tengah dan Bener Meriah, Aceh diperkirakan mencapai ribuan orang. Mereka kehilangan rumah setelah gempa berkekuatan 6,2 SR menggoyang Selasa 2 Juli lalu.

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mengaku belum memiliki data pasti berapa jumlah pengungsi yang kini tinggal di beberapa lokasi pengungsian. "Rata-rata di tiap pengungsian ada sekitar 700 pengungsi," kata Sutopo.
 
Sejauh ini, kata dia, tim gabungan sudah membangun 15 shelter bagi pengungsi. Shelter ini masih bersifat darurat dan berada di dua wilayah. "Lima shelter di Bener Meriah dan 10 di Aceh Tengah. Ini penampungan sementara," imbuhnya dilansir VIVAnews.com.

Dia mengakui, shelter ini belum dilengkapi fasilitas maksimal.  Sejauh ini, kata dia, shelter dilengkapi dapur umum dan fasilitas untuk mandi, cuci, kakus (MCK). Ke depannya. shelter ini akan dilengkapi fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan. "Peralatan sudah di Medan dan akan langsung diberangkatkan," katanya.

Selain tim kesehatan dari Medan, tim psikologi juga akan masuk ke titik-titik pengungsian. Tim ini khusus menenangkan warga yang panik dan trauma akibat gempa.

Untuk pasokan logistik, Sutopo memperkirakan aman untuk beberapa hari ke depan."Di Aceh stok sembako ada sekitar 20 ton. Dan akan kami drop lagi bila jumlahnya semakin berkurang," katanya.(rep2)