Ratusan Karyawan Di PHK Karena Covid-19 Pekanbaru

Ratusan Karyawan Di PHK Karena Covid-19 Pekanbaru

PEKANBARU - Dampak pandemi Virus Corona makin dirasakan masyarakat. Ratusan karyawan di Kota Pekanbaru harus terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Mereka terkena PHK selama pandemi Covid-19 terjadi di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Data dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Pekanbaru, jumlah pekerja yang terkena PHK akibat dampak Covid-19 hampir mencapai 300 orang.

Total ada 287 orang karyawan yang terkena PHK selama pandemi Covid-19 melanda.

"Jadi selama pandemi Covid-19 ada hampir 300 orang," ujar Kepala Disnaker Kota Pekanbaru, Abdul Jamal (16/10/2020).

Jamal merinci bahwa bulan Maret 2020 ada sebelas orang yang terkena PHK. Lalu April 2020 bertambah 20 orang. Kemudian pada Mei 2020 sebanyak 15 orang. Lalu bulan Juni sebanyak 46 orang. Paling banyak karyawan terkena PHK pada Bulan Juli 2020 yakni 98 orang. Lalu pada Agustus 2020 bertambah 43 orang. Jumlah karyawan yang terkena PHK pada bulan September 2020 kembali bertambah sebanyak 54 orang.


"Jumlah karyawan yang terkena PHK bertambah setiap bulannya," terangnya.

Jamal menyebut ada karyawan yang terkena PHK berasal dari dua sektor utama. Mereka adalah karyawan dari sektor jasa dan perdagangan. Adanya pandemi Covid-19 tidak cuma berdampak pada PHK karyawan. Ia menyebut ada sejumlah perusahaan merumahkan karyawannya. Total jumlah karyawan yang dirumahkan mencapai 705 orang. Mereka berasal dari 70 perusahaan yang terkena dampak Covid-19.

Pihaknya mengaku belum punya program khusus untuk membantu ratusan pekerja yang terkena PHK. Mereka mengaku masih mendata para karyawan yang terkena PHK. Dinas juga sudah memasukkan para karyawan tersebut dalam bursa kerja. Ia menilai upaya ini agar perusahaan bisa merekrut karyawan yang terkena dampak PHK.

"Nanti perusahaan yang membutuhkan bisa merekrut sesuai keahliannya," ulasnya.

Jemput Paksa Pasien OTG yang Enggan Isolasi Pasien positif Covid-19 tanpa gejala di Kota Pekanbaru nantinya tidak bisa lagi melakukan isolasi mandiri. Pemerintah kota sedang menyusun regulasi untuk mempertegas kebijakan isolasi pasien positif Virus Corona .

Mereka nantinya harus menempati tempat isolasi yang sudah disediakan pemerintah di Kota Pekanbaru. Regulasi ini sedang digesa agar dapat diberlakukan pada awal pekan depan.

Pasien yang menolak isolasi bakal dijemput paksa. Ada tim yang menjemput paksa untuk masuk ke tempat isolasi yang tersedia.

"Nantinya tidak ada yang isolasi mandiri. Yang menolak bakal dijemput paksa oleh tim kesehatan dan aparat gabungan," tegas Pj Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Muhammad JamilKamis (15/10/2020).

Menurutnya, regulasi tersebut sudah disampaikan ke Pemerintah Provinsi Riau. Ada kemungkinan pada Jumat sudah terdapat sejumlah perbaikan poin regulasi tersebut. Pemerintah kota juga membuat aplikasi agar pasien positif Covid-19 bisa isolasi di tempat yang disediakan pemerintah. Mereka bisa isolasi mandiri di rumah bila memang rumahnya layak untuk isolasi mandiri.

"Kita buat perwako baru terhadap OTG yang bakal diisolasi, apalagi pemerintah sudah menyediakan sejumlah tempat isolasi," paparnya.

Jamil menegaskan bahwa satu upaya untuk menekan angka kematian akibat pandemi Covid-19 adalah peningkatan kedisiplinan masyarakat mengikuti protokol kesehatan .


Satu caranya dengan menindak pelanggar protokol kesehatan. Dapat Bantuan Obat-Obatan Penanganan Covid-19. Pemerintah Kota Pekanbaru mendapat bantuan obat-obatan dalam penanganan Covid-19. Bantuan tersebut dari Pemerintah Provinsi Riau.

Proses penyerahan bantuan berlangsung di aula Perkantoran Pemerintah Kota Pekanbaru, Tenayan Raya, Selasa (13/10/2020). Gubernur Riau, Syamsuar menyerahkan bantuan langsung kepada Walikota Pekanbaru, Firdaus.

"Kita mendapat bantuan obat-obatan dari pemerintah provinsi, untuk membantu penanganan Covid-19," ujar Pj Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Muhammad Jamil, Rabu (14/10/2020).

Menurutnya, pemerintah kota menerima sejumlah obat-obatan. Jamil tidak merinci jenis obat-obatan yang diserahkan oleh pemerintah provinsi. Dirinya menyebut cukup banyak obat-obatan bantuan tersebut. Obat tersebut untuk pasokan dalam penanganan pasien positif Covid-19 di Kota Pekanbaru.

"Ada beberapa jenis obat, obat ini untuk mendukung penanganan pasien positif Covid-19," paparnya.

Mereka juga memperoleh bantuan berupa Alat Pelindunh Diri (APD). APD ini bagi para petugas medis yang menjalankan tugas menangani pasien positif Covid-19.

"Bantuan ini adalah dukungan dari pemerintah provinsi kepada pemerintah kota, untuk menambah pasokan obat-obatan," ujarnya. (rep05)


 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index