PEKANBARU - Konsekwensi pemerintah kepada masyarakat miskin menaikkan harga BBM
memberikan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) kepada Rumah Tangga
Sasaran (RTS). Hari ini Selasa (25/6/13), untuk Kota Pekanbaru BLSM mulai
dibagikan, yang berpusat di Kantor Pos Pekanbaru, di Jalan Sudirman kota itu.

Namun, petugas yang bertanggungjawab membagikan BLSM ini tidak menyampaikan
jadwal pembagiannya secara jelas. Akibatnya, masyarakat dari berbagai penury di
kota yang tengah di lingkup asap berdatangan ke kantor pos sejak pagi. Sedangkan
pembagian hari ini hanya terkhusus untuk Kecamatan Pekanbaru Kota. Hal itu
membuat sebagian besar RTS yang telah membawa Kartu Pengendali Sosial (KPS), KTP
dan KK harus kembali pulang.

"Kami tidak dikasih tahu jadwalnya. Kemarin disuruh datang kesini saja. Sudah
datang kita disuruh pulang," kata Mirama, warga Bukitraya dilansir goriau.com.

Tapi, ia pasrah menerima konsekwensi ini. Menurut ibu tiga anak ini tidak patut
petugas diprotes. Karena, tidak selayaknya etika protes pembagian BLSM ini
diributkan. "Malu kita kalau protes. Kita balek aja sesuai jadwal yang baru saja
tertera," ujar perempuan yang berkerudung lebar ini.

Hal itu juga dikatakan Nuginam. Nenek 78 tahun ini sengaja naik angkot tiga kali
dari rumahnya di Senapelan menuju kantor pos dari pagi untuk menerima BLSM.
namun, sesampai di kantor pos, ia langsung menunjukkan syarat pencairan anggaran
sebesar Rp300 ribu itu kepada petugas. Melihat alamatnya di Senapelan, petugas
menyuruh kembali pulang, karena pembagian hari ini hanya untuk Pekanbaru Kota.

"Ibu naik angkot tiga kali. Ongkos sudah 18 ribu pulang pergi. Ya, gak apa-
apalah, ibu kembali saja besok," ujarnya sembari berjalan ke luar. (rep02)