PKL Kuliner Di Bundaran Tugu Keris

Kini Legal, Kepala DPP : Ditata serta Kebersihannya, Kalau ada Pungli Laporkan

Kini Legal, Kepala DPP : Ditata serta Kebersihannya, Kalau ada Pungli Laporkan

PEKANBARU - Keberadaan pedagang kali lima (PKL) kuliner di Bundaran Tugu Keris (BTK) Jalan Diponegoro ujung kini legal. Penataan dilakukan agar tak ada lagi pungutan liar (pungli). Jika nantinya pedagang merasa dipungli, mereka dapat melaporkan pada Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. 

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut menyebutkan, pada dasarnya Pemko Pekanbaru  tidak pernah berfikir untuk menutup lokasi tersebut. 

"Jadi (sikap, red) kami bukan berubah-ubah. Tapi informasinya tertangkap sepotong-sepotong.  Kami mau menata, bukan merelokasi seluruhnya," ujar Ingot, Selasa (8/9). 

Diakui Ingot, sebelumnya pusat kuliner di BTK tidak jelas pengelolaannya. Untuk itu, pemko mengambil alih pengelolaannya dengan menunjuk lembaga pemperdayaan masyarakat (LPM). 

"Supaya perparkiran, kebersihan dan juga penataan tempat bisa tertib. Termasuk soal kutipan ada yang mengkoordinir," jelasnya. Diakuinya, pusat kuliner BTK bisa menjadi ikon kota dan menjalankan fungsi inkubator untuk pengusaha muda. "Nah, karena di sana fasilitas publik, maka kami harus lakukan penataan. Dalam rapat kemarin kami sudah sepakati agar memprosesnya jadi legal," paparnya. 

Agar legal, Pemko Pekanbaru kemudian menunjuk badan pengelola yakni LPM Sail dan Pekanbaru Kota. "Lembaga resmi yang dibentuk pemerintah dan bisa menaungi lapisan dan kelompok masyarakat. Kami minta pedagang melakukan pembicaraan dengan LPM. Jangan sampai jalan di sana macet. Di sana ada makam pahlawan juga harus dihormati.  Agar tidak terjadi tindakan yang tidak baik," kata dia. 

Dari informasi yang diterimanya, sudah tercapai kata sepakat antara pedagang dan LPM. "Tinggal dikomunikasikan dengan Dishub dan Satlantas. Nanti kami lihat. Kan sudah diatur sedemikian rupa. Kalau masih macet, kami lakukan evaluasi," imbuhnya. 

Sedangkan untuk pembinaan para pedagang, disebutkan Ingot akan dibina oleh OPD terkait. Seperti, DPP, Dishub, Satpol PP, Dinas Pariwisata dan lainnya. 

"Kalau nanti berkaitan dengan kualitas makanan, maka nanti akan dibina oleh Dinas Kesehatan. Termasuk juga mengenai penerapan protokol kesehatan juga," bebernya. Ingot mengimbau, supaya pedagang harus melihat konteks ini agar proses kegiatan ekonomi itu bisa berjalan maka aturan-aturan yang disampaikan itu wajib diterapkan, dalam upaya memutus penyebaran Covid-19.   

"Saat ini situasi pandemi masih mengkhawatirkan, kemarin juga kita sudah minta LPM untuk mendiskusikan dengan pedagang soal physical distancing, dimana satu meja itu maksimal dua orang yang boleh duduk, dan wajib menggunakan masker," terangnya lagi. 

Dari pendataan DPP, ada sekitar 150 pedagang dari berbagai usaha yang berjualan di lokasi tersebut. Dengan ramainya pedagang dan pengunjung, membuat BTK menjadi tidak terkoordinir dengan baik. Apalagi saat ini Kota Pekanbaru sedang menerapkan new normal life untuk mencegah penyebaran Covid-19. penitu, dan diketahui juga tempat ini sekarang sangat digandrungi oleh berbagai kalangan. 

"Disitukan sudah menjadi pusat perdagangan,  ekonomi serta pariwisata juga. Dan selama ini kan tempat itu tidak tertib dan tidak terkoordinir dengan baik, maka kita akan tata itu," sebut Ingot lagi. 

Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT sebelumnya mengatakan, pusat kuliner BTK tetap harus menerapkan protokol kesehatan. 

"Saat ini ada 150 pedagang. Sementara kalau diterapkan protokol kesehatan itu hanya bisa 50 pedagang saja. Kalau kami tetap pertahankan sebanyak yang sekarang, itu tidak akan mungkin bisa kita menjaga anak-anak kita itu dalam menerapkan protokol kesehatan, maka kita kembalikan kepada kapasitas yang mampu ditampung oleh tempat itu dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19," urainya. 

Dia melanjutkan, nantinya pedagang yang tidak tertampung di lokasi Tugu Keris akan digeser pada lokasi-lokasi yang tidak terlalu jauh. "Kemudian kita harus distribusikan, untuk bundaran keris disarankan bisa bergeser tidak jauh dari sana, bisa bergeser ke Diponegoro depan MAN 2 atau ke Ronggowarsito," paparnya. 

Wako mengaku mendukung anak-anak muda yang mau berusaha yang mayoritas berada disana. "Pelaku bisnis ini adalah anak-anak milenial yang kita harapkan mereka tumbuh, tapi kalau kita tutup mati hilang nanti semua," tutupnya.(rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index