Puluhan Tewas dan Ribuan Luka-Luka, Ledakan Lebanon Jadi Pusat Perhatian Dunia

Puluhan Tewas dan Ribuan Luka-Luka, Ledakan Lebanon Jadi Pusat Perhatian Dunia

LEBANON - Jumlah korban meninggal akibat ledakan yang terjadi di ibu kota Beirut, Libanon, dilaporkan mencapai lebih dari 70 orang, dan korban luka sekitar 3.000 orang.
Seperti dilansir Associated Press, Rabu (5/8), menurut data yang terekam oleh Pusat Studi Bumi Jerman (GFZ), ledakan yang cukup besar itu juga mengakibatkan gempa lokal dengan magnitudo 3.5.

Suara dentumannya bahkan dilaporkan terdengar hingga Siprus yang berjarak 200 kilometer di lepas laut Mediterania.


Ledakan juga menghancurkan sebagian besar pelabuhan, dan membuat kepulan asap tebal.

Getaran dan gelombang akibat ledakan membuat kaca bangunan pecah hingga beberapa kilometer.

Menurut Kepala Badan Keamanan Libanon, Abbas Ibrahim, ledakan itu diduga kuat berasal dari sebuah gudang yang menyimpan bahan dengan  daya ledak tinggi yang disita dari sebuah kapal beberapa tahun lalu.


Sebelumnya, Perdana Menteri Libanon Hassan Diab menetapkan hari ini, Rabu (5/8) sebagai Hari Berkabung Nasional usai dua ledakan besar mengguncang Kota Beirut pada Selasa petang.

Ledakan di Beirut cukup menarik banyak pihak. Sebab seperti diberitakan jika ledakan besar Beirut terasa di pulau tetangga Siprus, atau sekitar 240 kilometer dari Lebanon, menurut European-Mediterranean Seismological Center (EMSC).

Berdasarkan Trens24, tagar #Beirut masuk dalam daftar trending topic dunia, atau sudah dicuitkan sebanyak 1,5 juta.

Netizen @Janet66317368 menuliskan "#Beirut Harap luangkan satu atau dua menit waktu berdoa untuk Beirut, Lebanon. Telah terjadi ledakan besar & ledakan itu menyebabkan puluhan orang tewas & ribuan lainnya terluka."

Salah satunya pemilik akun @jhamoluv.

"Semoga Tuhan menyembuhkan yang terluka dan menguatkan orang-orang yang terkena musibah," tulisnya.

Dalam cuitan lain adalah pemilik akun @UncleAbiodun. Ia menjelaskan Kota Beirut, Lebanon hancur dalam hitungan detik akibat ledakan.

"Butuh bertahun-tahun untuk membangun sebuah negara, dan Beirut, Lebanon hancur dalam hitungan detik. Dan mungkin butuh waktu untuk memperbaikinya. Dan kenyataannya adalah, mungkin tidak akan pernah sama lagi," tulisnya sembari membubuhi tagar #PrayForLebanon.

Jadi Pusat Perhatian Dunia Sepak Bola

Sementara itu, Ledakan besar yang terjadi di Beirut, Libanon menjadi perhatian atlet dan sejumlah klub sepak bola untuk menyampaikan duka cita terhadap peristiwa tragis tersebut.
Ledakan besar terjadi di kota Beirut, Libanon. 


Peristiwa tragis itu lalu ikut jadi perhatian sejumlah pelaku sepak bola, baik pemain maupun klub.

Bintang Manchester City, Raheem Sterling mengakui bahwa video viral yang beredar tentang ledakan di Beirut itu sangat membuat dirinya sedih.

"Video dari Beirut membuat hati saya hancur. Doa untuk orang-orang yang terdampak di sana," kata Sterling.

Striker Liverpool, Mohamed Salah juga mengunggah bendera Libanon sambil menuliskan pesan 'Pray for Lebanon'.

Sejumlah klub besar Eropa juga turut menyampaikan simpati dan duka cita mereka terhadap peristiwa ini. Barcelona, PSG, Manchester United, dan Arsenal telah mengunggah pesan dukungan di akun twitter mereka.


Netizen berduka akibat dua ledakan besar terjadi pesisir Beirut, Libanon, pada Selasa (4/8) sekitar pukul 18.00 waktu setempat. Sebanyak 70 orang dinyatakan tewas dan lebih dari 4.000 orang terluka akibat ledakan yang terjadi sekitar pukul 18.00 tersebut.
Dikabarkan bahwa ledakan berasal dari sebuah gudang yang menyimpan 2.750 ton amonium nitrat. Bahan-bahan tersebut yang menyebabkan ledakan dahsyat di Beirut.

Tak lama setelah kejadian ledakan, tagar #PrayForLebanon mengaung di media sosial twitter. Para warganet mencurahkan perasaan mereka terkait ledakan besar tersebut.
(rep05)

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index