Investor Brasil Bangun Peternakan Sapi di NTB

Investor Brasil Bangun Peternakan Sapi di NTB
Makassar -Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, saat ini sudah ada investor asal Brasil tengah membangun peternakan pengembangbiakan sapi (breeding) di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
 
Menurut Amran, luas peternakan breeding sapi yang sudah disediakan pemerintah untuk investor dari Brasil ini mencapai 3.000 hektar. Besaran investasi, Amran mengaku belum mendapat laporannya, mengingat jumlah investasi masih menghitung luasan lahan yang bisa terpakai.
 
"Brasil sudah mulai bagun. Sudah groundbreaking, makanya saya beberapa kali diundang ke sana tapi belum sempat. Investasinya dalam bentuk ranch (peternakan integrasi)," ujar Amran, di sela-sela kunjungan kerjanya di Makassar, Jumat (23/10/2015).
 
"Kami hanya siapkan lahannya. Dan sudah rapatkan dengan Menteri Agraria, dan Presiden juga sudah setuju," imbuhnya.
 
Pembukaan peternakan breeding skala besar, kata Amran, dilakukan untuk mengejar target penambahan 500.000 sapi indukan dalam 4 tahun ke depan.
 
"Harus bergerak cepat. Jadi kalau mau ketahanan pangan dalam sapi ini berhasil, kita harus ada (investasi) breeding. Kami juga sudah buat satuan tugas khusus buat sipakan lahan," ujar Amran.
 
Selain tancap gas dengan mengundang investor asing dalam peternakan pembiakan sapi, Amran juga mengebut penyiapan program 500 sentra sapi rakyat (SSR) di seluruh Indonesia.
 
"Kami siapkan dari anggaran tahun depan Rp 500 miliar, artinya satu SSR ini anggaranya Rp 1 miliar. Ini akan terpakai untuk bantuan fasilitas kandang, teknologi pakan, dan bantuan pengecekan kesehatan sapi," terang Amran.
 
Selain SSR, Kementerian Pertanian juga mulai mengejar target 3,8 juta inseminasi buatan yang akan dibagikan gratis pada peternak.
 
"Saya mau dengan program-program ini, akan ada 500 sentra sapi seperti di daerah Mangatas, Sumatra Barat. Swasembada sapi harus dengan breeding, impor sapi harus habis (berhenti)," tutupnya. (rep04)
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index