Dollar Sempat Tembus Rp10 Ribu Lagi

Dollar Sempat Tembus Rp10 Ribu Lagi

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terdepresiasi menjelang pertemuan The Federal Reserve hari kedua. Dolar AS sempat menembus Rp10.045, Rabu (19/6) kemarin. Dikutip detikfinance dari Reuters, dolar sudah kembali turun dan berada di kisaran Rp9.905/US$.

Penguatan dolar ini terjadi menjelang pertemuan hari terakhir bank sentral AS yang akan menentukan nasib kebijakan stimulus quantitative easing (QE) yang selama ini menopang pertumbuhan ekonomi AS.

The Fed sebelumnya sudah menyatakan, program stimulus itu akan dicabut jika ekonomi AS sudah benar-benar membaik. Ekonomi AS yang membaik ini membuat pelaku pasar berburu dolar sehingga membuat nilai tukar uang Paman Sam ini semakin kuat.

Sebelumnya, Naiknya tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau biasa disebut BI Rate tidak direspon positif oleh pasar. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih berada di kisaran Rp9.800-an.

"Pengumuman kenaikan suku bunga BI Rate hari ini tidak direspon positif oleh pasar, meski diantisipasikan akan membantu rupiah keluar dari tekanan dolar," kata Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono, dalam keterangan tertulis.

"Investor lebih khawatir akan dampak kenaikan bunga terhadap saham sensitif bunga seperti sektor properti yang sebelumnya sejak tahun lalu menjadi salah satu sektor yang outperform indeks," ujarnya.

Hari ini, dolar sempat menembus lagi Rp 10.035/US$ pagi hari tadi. Sore ini mata uang Paman Sam ditutup di level Rp 9.885/US$. Siang tadi, BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin (bps). BI Rate kini bertengger di level 6%.

"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 13 Juni 2013 memutuskan untuk menaikkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 6,00%, dengan suku bunga Deposit Facility dan suku bunga Lending Facility masing-masing tetap sebesar 4,25% dan 6,75%," jelas Direktur Departemen Komunikasi BI Peter Jacobs dalam siaran persnya. (rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index