Baru selesai, Turap Jembatan Jumrah di Rohil Retak Lagi

 Baru selesai, Turap Jembatan Jumrah di Rohil Retak Lagi
BAGANSIAPIAPI - Proyek pembangunan turap jembatan Jumrah oleh Pemerintah Propinsi Riau yang terletak di kepenghuluan Jumrah kecamatan Rimba Melintang Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) saat ini sudah seratus persen selesai, namun selesainya jembatan tersebut bukannya memuaskan oleh pemerintah daerah. 
 
Namun hasilnya sangat mengecewakan karna di bagian turap sudah mengalami keretakan di bagian penyangga  bahkan dakondisinya sangat memprihatinkan, Baru saja selesai dibangun sudah ditemukan keretakan di tiang penyangga Jembatan. Wabup Rohil melihat kondisi tersbut terlohat kecewa. 
 
Keretakan Jembatan tersebut di jumpai saat Wakil Bupati, Erianda, dan beberapa anggota DPRD Rohil serta beberapa awak media lokal melakukan kunjungan kerja di jembatan jumrah. setelah melihat kondisi turup tersebut wajah Wakil bupati dan anggota dewan itu terlihat berubah, yang awalnya terlihat senang. namun saat melihat turap tersebut sedikit memerah bertanda menunjukan kekecewaanya.    
 
Wakil Bupati Rohil, Erianda, Selasa (3/1) mengatakan, dengan kerusakan jembatan tersebut pihak Propinsi dan kontraktor pelaksana pekerjaan jembatan jumrah diminta harus bertangungjawab untuk segera memperbaiki, karna kalau tidak turup untuk menahan ombak dari sungai rokan itu tidak akan bertahan lama, dan terancam akan runtuh kembali.   
 
"kita meminta kepada pihak Kontraktor maupun dari pihak propinsi Riau untuk segera memperbaiki keretakan yang ada, kalau ingin membangun, bangunlah yang bagus,jangan sampai masyrakat kecewa. kalau seperti saat ini bangunan nya, diperkirakan tidak akan tahan lama serta mengancam keselamatan Warga nantinya,"ujar Wabup Rohil, Erianda. menyampaikan kekecewaanya.
 
Menurut Erianda, pihaknya akan melakukan Koordinasi kepada Pihak pemprop Riau maupun kepada Kontraktor untuk segera memperbaiki keretakan tersebut. karna, perawatan Jembatan itu adalah tanggung jawab pemerintah Propinsi Riau, apa lagi jembatan penghubung itu adalah jalan lintas Propinsi Riau. dan satu-satunya vital jalan lintas masyarakat Rohil untuk menuju keluar dari Bagansiapiapi.
 
"Jembatan Jumrah ini salah satu akses penting penghubung ibukota kabupaten ke daerah kecamatan yang lain serta lintas penghubung Sumut dan Riau. Jika hal tidak ditanggapi lebih cepat oleh Pemprop Riau dalam hal ini PU Riau, akan berdampak pada sulitnya masyarakat umum khususnya Rihil,"tegas Wabup.
 
terpisah, Anggota DPRD Rokan Hilir, Ucok Mukhtar meminta kepada Dinas PU Riau untuk segera memperbaiki kerusakan turap di jembatan Jumrah .pasalnya, turap yang baru selesai dikerjakan itu saat ini mengalami kerusakan dan diyakini tidak bisa dimanfaatkan dengan baik dan bertahan lama.
 
"Kerusakan turap saat ini memprihatinkan, ditambah dengan keretakan sudah mulai terlihat.padahal pembangunannya tahun anggaran 2014 dengan APBD Riau yang baru selesai dikerjakan pekan lalu. untuk itu harus di perbaiki dengan segera, supaya jembatan tersbut benar-benar bagus dan kuat,"kata ucok Muchtar.
 
Dikatakan, Dengan keadaan keretakan tersebut, diprediksi kondisinya tak akan bertahan lama bahkan terancam tak bisa dimanfaatkan karena terkena abrasi atau hantaman ombak pasang surut yang cukup besar,"maka Kita meminta kepada teknisi kegiatan segera turun ke lapangan melihat kembali kondisi turap tersebut. dan segeralah melakukan perbaikan, apalagi anggaran tersebut lebih dari Rp 2 miliar, namun keretakan sudah mulai terlihat."cetus Ucok,
 
lebih jauh di katakanya, berkaca dari kasus sebelumnya, seperti  pada  pembangunan Jembatan Rimba Melintang, hanyut dibawa oleh arus akibat membiarkan membiar begitus aja. Agar tak terulang lag, perlu kiranya peninjauan ulang,"dan ini sangat diharapkan masyarakat Rokan Hilir, karna jembatan tersebut satu-satu lintas kegiatan masyarakat,"beber Ucok.
 
masih dikatakanya, pihaknya juga mengharapkan Dinas Bina Marga dan Pengairan Rohil meninjau ulang proyek pompanisasi yang sampai sekarang belum dapat dimanfaatkan masyarakat petani Jumrah di Kecamatan Rimba Melintang.
 
"Dari 2008 sampai sekarang, sudah cukup lama masyarakat menanti namun kenyataannya pembangun pompanisasi belum dapat dirasakan masyarakat maanfaatnya. Jika hal ini terbiarkan begitu saja, padahal telan menelan anggaran yang besar, kan sayang sekali,"timpal Ucok.(rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index