Abrasi, Satu Desa di Subang Jawa Barat Terancam Lenyap

Abrasi, Satu Desa di Subang Jawa Barat Terancam Lenyap
SUBANG - Puluhan rumah di Desa Mayangan, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, hilang akibat abrasi dalam 10 tahun terakhir.
 
Diberitakan Tribun Jabar, Minggu (16/6/2013), abrasi sudah semakin parah. Perkampungan di desa tersebut sudah terancam hilang seluruhnya.
 
Kemarin, puluhan rumah yang telah ditinggalkan pemiliknya karena tergerus air laut, hanya menyisakan puing. Sebagian sudah terendam. Begitu pula ratusan tambak ikan yang dulu ada.
 
Menurut Anita (43), warga yang masih bertahan, di desanya banjir selalu terjadi setiap kali air laut pasang. Abrasi di desanya, ujar Anita, sudah sangat parah. Sejumlah areal sudah hilang tergerus air laut.
 
"Dulu, lautan itu halaman belakang rumah saya, areal tambak ikan bandeng," ungkapnya saat ditemui Tribun.
 
Karena kondisi ini, Anita dan keluarganya jadi sering sakit.
 
"Tetangga-tetangga saya juga sama, sering sakit," ucapnya.
 
Selain sering dilanda banjir, kediaman mereka di kampung itu juga sering 'diserbu' ular- ular berbisa.
 
"Kalau hujan, ular-ular itu suka masuk ke rumah-rumah dari halaman belakang yang dulunya tambak. Kami selalu was-was," katanya sambil menunjuk seekor ular hitam kecil yang tengah berkeliaran di halaman rumahnya yang tergenang air.
 
Banjir karena abrasi pantai, tak hanya melemahkan perekonomian warga di desa ini. Abrasi juga membuat warga selalu kesulitan mendapatkan air bersih.
 
"Air untuk minum, memasak, dan mandi, kami beli dari Pamanukan pakai galon. Satu galonnya Rp 7 ribu," jelas Juami (37), juga warga setempat.
 
Komarudin, staf Kecamatan Legon Kulon menuturkan, ada sekitar 1.800 rumah di dua desa di Kecamatan Legon Kulon, yang terancam rusak akibat abrasi.
 
Abrasi di wilayah pantai, ujarnya, sudah mencapai 1,2 kilometer. Kondisi ini bertambah parah dengan jebolnya tanggul di sekitar area tambak.
 
"Akibatnya, air pasang masuk ke daratan, kemudian menyebar ke area tambak dan menggenangi pemukiman. Kondisi ini sudah lama berlangsung," bebernya. (rep03)
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index