Pekanbaru Segera Bentuk Lembaga Perlindungan Anak

Pekanbaru Segera Bentuk Lembaga Perlindungan Anak

Pekanbaru - Legislator Pekanbaru, Provinsi Riau, Roem Diani Dewi, mengatakan bahwa kasus kekerasan anak yang terjadi di Pekanbaru cukup tinggi, untuk itu pihaknya saat ini sedang menggagas Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Pekanbaru dengan Pemerintah Kota Pekanbaru.

         "Kita masih terus berkomunikasi dengan Pemkot Pekanbaru serta lembaga pengurus anak Provinsi Riau terkait dengan masalah surat keputusan dan mudah mudahan pertengahan Februari segera dilantik dan LPA bisa bekerja dengan maksimal," kata Roem Diani Dewi di Pekanbaru, Jumat.

         Ia mengatakan kasus kekerasan anak di Pekanbaru semakin meningkat setiap tahunnya, bahkan pada 2014 lalu menurutnya angka kekerasan anak mencapai lebih dari 50 kasus.

         "Kasus tersebut adalah kasus yang terungkap dan dilaporkan oleh anggota keluarga, namun saya yakin masih banyak kasus yang tidak terungkap karena tidak dilaporkan kepada pihak kepolisian," ujar Roem.

         Lebih lanjut ia mengatakan LPA Pekanbaru akan dilengkapi dengan tim reaksi cepat (TRC) dimana setiap kecamatan nantinya ditempatkan dua anggota TRC sehingga setiap ada kasus kekerasan yang menimpa anak akan langsung ditindak lanjuti.

         Sementara itu, ia juga menyoroti rendahnya pengalokasian anggaran pemberdayaan anak dan perempuan sejak dua tahun terakhir  hingga berdampak upaya pemberdayaan belum maksimal.

         "Kondisi ini terjadi lebih akibat instansi terkait tidak maksimal membahas kebutuhan anggaran bagi perbaikan kesejahteraan anak dan perempuan di daerah itu,"katanya.

         Dengan demikian, katanya lagi, APBD Kota Pekanbaru tahun 2015, justru tidak akan banyak manfaatnya bagia kepentingan kegiatan pemberdayaan anak dan perempuan.  
    Oleh karena itu Perempuan Parlemen Pekanbaru, kini terus mendorong Pemerintah Kota Pekanbaru melalui SKPD terkait pada tahun 2015 untuk lebih membuat program yang lebih pro terhadap perempuan dan anak. (cr01/ant)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index