BBM Langka, Harga Sembako di Riau Mulai Melonjak

BBM Langka, Harga Sembako di Riau Mulai Melonjak
iklustrasi

Pekanbaru-Rencana kenaikan harga BBM tidak hanya berimbas pada berbagai aksi demonstransi di kota-kota besar. Rencana tersebut juga berakibat terjadinya kelangkaan BBM bersubsidi di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti.

Seperti di Tanjungsamak, Kecamatan Rangsang, sudah hampir tiga hari berturut-turut masyarakat di sana begitu sulit mendapatkan bensin. Diduga persoalan itu terjadi akibat penumpukan yang dilakukan oleh pihak tak bertanggung jawab.

"Sudah tiga hari premium langka. Masyarakat terlalu sulit mendapatkannya. Kalau kondisi seperti ini terus berlangsung, bisa kacau perekonomian. Apalagi bagi kami yang bekerja sebagai tukang ojek ini," kata warga Desa Tanjung Bakau, Kecamatan Rangsang, Zaini (51).

Kelangkaan BBM tersebut, kata Zaini, seharusnya tidak terjadi di Kecamatan Rangsang. Pasalnya, baru beberapa hari lalu kapal yang membawa BBM milik Agen Penyalur Minyak Subsidi (APMS) baru saja masuk.

"Kalau minyak sepeda motor saya habis, tak bisa lagi ngojek. Sudah puas mencari sampai ke desa lain, tetap saja tak dapat bensin. Biasanya di sepanjang jalan banyak masyarakat yang jual eceran, sekarang tak ada lagi," ucap pria beranak tiga itu.

Hal senada disampaikan Kepala Desa Tanjung Bakau, Selamat. Meski tidak mengetahui penyebabnya, namun ia berharap kepada pihak berwajib mengecek di lapangan dan menindaknya jika benar terjadi penumpukan BBM.

Sementara itu, meski BBM belum naik, namun harga-harga sejumlah barang kebutuhan pokok di Kabupaten Kuantan Singingi sudah terlebih dahulu naik. "Begitulah, baru diisukan BBM akan naik, harga barang sudah mulai naik. Seharusnya kalau mau menaikkan BBM jangan pakai diisukan dulu, biar masyarakat tak resah," ujar Sumarni, salah seorang pemilik warung kelontong di Taluk Kuantan.

Mulai naiknya harga Sembako ini dibenarkan Kepala Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan Kuansing, Tarmis. "Memang sebagian sudah bergerak naik, seperti hasil pantauan petugas di sejumlah pasar tradisional, cabe merah mengalami kenaikan Rp5000 per kilogram dari Rp40.000 sekarang menjadi Rp45.000, begitu juga dengan harga telur," bebernya.

Namun kenaikan ini, katanya belum bisa dipastikan karena isu BBM akan naik. "Bisa jadi karena kebutuhan pasar yang meningkat, apalagi sekarang sudah mendekati puasa, tentunya kebutuhan meningkat," terangnya. (rep05)
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index