Pekanbarura- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pekanbaru, Provinsi Riau, meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan di wilayah itu melakukan pengawasan pasar atas naiknya harga kebutuhan pokok terkait adanya rencana kenaikan bahan bakar minyak
(BBM).
"Kita meminta Disperindag untuk melakukan inspeksi langsung ke pasar-pasar tradisional yang ada di kota Pekanbaru untuk memastikan stok barang," kata anggota dewan Pekanbaru, Heri Setiawan di Pekanbaru, Jumat.
Menurut dia, terjadinya gejolak kenaikan harga barang di wilayahnya tidak tertutup kemungkinan adanya ulah spekulan yang melakukan penimbunan barang untuk meraup untung. Hal ini perlu di cegah dengan pengawasan sehingga masyarakat tidak di rugikan.
Ia juga mencontohkan naiknya harga elpiji tiga kilogram belakangan ini tidak terlepas dari permainan oknum pedagang,
"Hal-hal seperti ini yang harusnya segera di sikapi, karena dengan turun kelapangan setidaknya pasokan barang bisa diketahui dan dicarikan solusi," kata dia.
Contoh lainnya yang juga kini mengalami kenaikan yakni harga cabe merah bahkan mencapai Rp80.000. Dengan melonjaknya harga ini membuat masyarakat mulai mengeluh.
Kata dia, Disperindag harus melihat langsung apa yang menjadi penyebab kenaikan harga cabe, apakah benar disebabkan karena kendala cuaca, atau faktor distribusi dari daerah tetangga sebagai sentra penghasil.
"Dengan kejadian ini harusnya kita jangan menjadi latah akibat adanya isu kenaikan BBM, menyebabkan kenaikan baberapa harga sembako," katanya
Ia menyarankan untuk jangka panjang, dinas pertanian bisa menyikapi masalah cabe ini dengan melakukan pembinaan bagi petani cabe di wilayahnya.
"Masyarakat juga dapat diberdayakan dengan menanam lahan kosong dengan cabe. Ini solusi agar kita tidak ketergantungan dengan pasokan dari luar daerah," kata dia.