Mahasiswa Kampar Ancam Bakar di Istana Merdeka

 Mahasiswa Kampar Ancam Bakar di Istana Merdeka
Bangkinang-Empat mahasiswa asal Kampar yang melakukan aksi jahit mulut di depan kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menjalankan misinya. Meski kondisi mereka sudah lemah, namun tampaknya perjuangan untuk menyuarakan dugaan kasus hukum yang dilakukan oleh Bupati Kampar, Jefry Noer belum berakhir. Justru, seorang di antaranya akan membakar dirinya, jika Presiden Jokowi tak berkenan mereka temui.
 
"Jika sampai Hari Selasa, kami tidak bisa bertemu dengan Presiden, maka saya selaku korlap dari Gerakan Rakyat Kampar yang telah melakukan aksi jahit mulut sejak 28 Oktober, akan melakukan aksi bakar diri di depan Istana Merdeka," kata Anton yang memimpin aksi jahit mulut tersebut, Minggu (2/11/2014).
 
Saat dihubungi, Anto menegaskan, aksi bakar diri yang direncanakan adalah puncak dari perjuangan mereka selama ini. "Serius," ucapnya.
 
Anton menyebutkan, dia dan keempat rekannya sementara tinggal di Mess Mahasiswa asal Riau di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Sebelumnya, dua orang peserta aksi sempat dirawat di Rumah Sakit karena mengalami dehidrasi parah.
 
Seperti diwartakan, kelima aktivis GERAK itu sempat dua hari bertahan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (30/10) malam hingga Sabtu (1/11).
Mereka meninggalkan KPK setelah perwakilan dari lembaga anti rasuah itu menemui mereka.
 
"KPK bilang secepatnya akan menurunkan tim ke Riau," kata Anton.
 
Dari KPK, mereka sempat mendatangi Istana Merdeka. Namun dihadang oleh petugas di depan gerbang istana.
 
Aksi simpatik mahasiswa Kampar ini juga sebagai bentuk ketidakpercayaan mereka terhadap aparat hukum di Riau yang tak kunjung menyentuh Bupati Kampar Jefry Noer dalam sejumlah kasus hukum yang telah dilaporkan. (rep05/tpc)
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index