ISG Hanya di Jakarta

ISG Hanya di Jakarta
Roy Suryo


Kabar kepindahan iven berskala internasional ISG dari Riau ke Jakarta membuat panitia daerah (Panda) kecewa.

“Kalau memang sudah menjadi sebuah keputusan bahwa tuan rumah sepenuhnya dilaksanakan di Jakarta, dan itu ditetapkan Presiden, kita bisa bilang apa, itulah kenyataan pahit lain yang harus dihadapi,” ujar Humas Panda ISG Riau, Chairul Rizki dilansir riaupos.co.id.

Meskipun mengaku pasrah, namun ia terlihat kecewa karena Riau tidak diberikan kesempatan sebagai tuan rumah pelaksanaan ajang olahraga multi iven bertaraf internasional tersebut. Menurut Chairul Rizki seharusnya pusat dapat melihat perjuangan yang sudah dilakukan Riau sejak tiga tahun terakhir.

Bahkan, lanjutnya, penetapan batalnya pelaksanaan ISG di Riau dan dipindah ke Jakarta disampaikan Menpora Roy Suryo sesaat setelah penetapan Gubernur Riau (Gubri) HM Rusli Zainal sebagai tahanan KPK. Tentu, sambung Rizki hal tersebut menjadi pukulan berat bagi Riau.

“Pak Gubri sebagai Ketua Umum Panda memang sudah melakukan segalanya mulai membawa bendera ISG dari Jeddah beberapa tahun lalu, jadi perjuangan yang sudah maksimal dilakukan, namun hasil bukan seperti yang kita harapkan,” sambungnya.

Apakah Panda akan melakukan langkah lain pasca dipindahkannya tuan rumah? Lebih lanjut menurut Rizki, semuanya dikembalikan ke pusat. Karena keputusan tertinggi berada di Presiden, dan sebagai daerah yang berdaulat dan menjunjung tinggi NKRI, Riau tetap mengikuti keputusan.

Resmi Pindah
Sementara dari Jakarta dikabarkan begitu status Gubernur Riau Rusli Zainal yang ditahan oleh  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) langsung bergerak. Roy Suryo, Menpora, langsung memastikan venue Islamic Solidarity Games (ISG) secara de facto pindah ke Jakarta.

‘’Dengan sudah dipindahnya (ditahannya) Rusli Zainal ke Jakarta, maka tidak ada kata lain dengan memindahkan ISG dari Pekanbaru ke Jakarta,’’ kata Roy dalam jumpa pers di kantor Menpora, Senayan, Jakarta, Jumat malam (14/6).

Roy menjelaskan bahwa pemindahan itu dilakukan karena tidak ada lagi pihak yang bertanggung jawab dengan pelaksanaan di Pekanbaru, Riau. Terlebih, lanjut dia, wakil gubernur Riau juga tidak mau bertanggung jawab karena sudah tidak dilibatkan dari awal.

Menurut Roy, tindakan pemerintah ini pun sudah sejalan dengan hasil pertemuan delegasi Menpora, Faisal Abdullah, dengan Islamic Solidarity Sport Federation di Jeddah, Aranb Saudi, 9 Juni lalu. ‘’Dalam salah satu poin minute of meeting pertemuan itu, sudah disepakati hanya mau menggelar ISG di ibu kota Indonesia, Jakarta,’’ tegas Roy.

Karena itu, saat ini Kemenpora sebagai penanggung jawab ISG sudah mengajukan surat draft perubahan Keputusan Presiden (Keppres). Draft itu sendiri sudah dikirimkan sejak satu bulan lalu dan tinggal menunggu disetujui oleh Presiden.

‘’Keppres pasti akan keluar, itu pasti. Saya sudah berbicara dengan Presiden di Bali,’’ cetusnya.  Terkait kepindahan ini, Menpora mengaku sudah beberapa kali melakukan koordinasi dengan Pengprov DKI Jakarta. Ibu kota menurutnya menerima baik kepindahan ini dan sudah melakukan gerak cepat di internal. Salah satunya, lanjut dia, terkait pendanaan.

‘’DKI sudah menyiapkan anggaran Rp45 miliar dan sudah disetujui DPRD DKI. Dari pemerintah pusat kami kucurkan Rp131 Miliar. Jadi tidak ada masalah lagi di anggaran,’’ papar mantan anggota DPR RI Komisi I tersebut.

Terkait kesiapan venue, Roy menyebut sudah clear. Dia melihatnya dengan empat kali rapat koordinasi yang sudah dilakukan oleh panitia di Jakarta. Dari hasil itu, semua venue layak dan siap untuk dipergunakan.(rep2)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index