DBD Terus Mewabah di Bengkalis

DBD Terus Mewabah di Bengkalis
BENGKALIS - Penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Bengkalis, Riau, dikabarkan terus mewabah, bahkan saat ini terjadi peningkatan jumlah penderira yang cukup signifikan, sehingga Dinas Kesehatan setempat menyimpulkan sudah mengarah kepada kejadian luar biasa (KLB).
 
Pasalnya, hingga pertengahan Agustus ini, susah tercatat sebanyak 213 orang yang terserang DBD, 3 orang di antaranya meninggal dunia. Dinas Kesehatan Bengkalis, Jumat (22/8) mengaku sudah melakukan langkah fongging di lokasi yang terdapat  penderita DBD dan sudah mendsitribusikan serbuk abate untuk membunuh jentik nyamuk ke semua Puskesmas untuk dibagikan ke masyarakat. 
 
Imbauan ke masyarakat melalui mobil keliling agar menjaga kebersihan lingkungan juga sudah dilakukan.
Walau demikian, langkah yang sudah dilakukan Dinas Kesehatan dinilai tidak terlalu efektif untuk memberantas tumbuh kembang nyanyamuk aedes aegypti, jika tidak diiringi dengan upaya masyarakat untuk melakukan pembersihan sarang nyamuk (PSM) .
 
"Perlu upaya nyata dari masyarakat  untuk melakukan PSM. Milsanya, langkah 3M, menguras bak mandi minimal 1  kali seminggu, menutup dan membubuhkan abate di tempat penampungan air minum serta mengubur batang-barang bekas  seperti kaleng bekas dan lainnya yang mungkin dapat menjadi tempat perindukan nyamuk. 
 
Sejauh ini obat penyakit DBD belum ada dan vaksin untuk pencegahannyapun juga belum ada. Karena itu satu-satunya cara untuk memberantas penyakit ini hanyalah dengan mengurangi populasi jentik aedes aegypti dengan 3M  Plus," ujar Kadis Kesehatan Bengkalis melalui Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan Lingkungan, Irawadi di dampingi Kasie Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Ediyanto.
 
Menurut data yang ada di Dinas Kesehatan Bengkalis, pada minggu kedua Juli 2014 terjadi peningkatan kasus DBD dan mengarah pada KLB  di 4 kecamatan. Yakni Kecamatan Bengkalis, Bantan, Siak Kecil dan Bukit Batu. Hal ini didukung dengan meningkatnya curah hujan yang mengakibatkan banyak genagan air yang merupakan tempat bertelurnya nyamuk aedes aegypti.
 
"Bagi masyarakat yang belum mendaparkan bubuk abate, bisa meminta ke Puskesmas terdekat. Jangan khawatir tak ada pengaruh bagi kesehatan maupun rasanya jjka tampungan air minum dibubuhi abate. Yang pasti upaya fogging tidak terlalu efektif untuk memberantas tumbuh kembang nyamuk. Fogging itu yang mati hanya induk nyamuk," ujar Ediyanto. (rep01/MCRiau)

 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index