Kiev - Pesawat Malaysia Airlines MH17 yang terbang dari Amsterdam, Belanda tak akan pernah bisa mendarat sesuai jadwal di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Jumat pukul 06.00 waktu setempat.
Boeing 777 tersebut dihantam rudal saat terbang di langit Ukraina Timur, Kamis 17 Juni 2014. Di kawasan yang bergolak, menjadi medan konflik antara pasukan Ukraina dan separatis pro-Rusia.
Seluruh penumpang dan awak pesawat yang berjumlah 295 orang diperkirakan tewas.
Seperti Liputan6.com kutip dari Reuters, puluhan jasad ditemukan di antara puing-puing pesawat yang terbakar.
Petugas penyelamat mengatakan, setidaknya 100 jasad ditemukan lokasi kejadian, dekat Desa Grabovo. Puing pesawat menyebar di area dengan diameter sekitar 15 km.
Puing sayap pesawat masih menampilkan ciri Malaysia Airlines, berupa garis bercat merah dan biru.
Saksi mata mengaku melihat paspor Malaysia di antara puing-puing yang hangus
Ini adalah tragedi kedua yang menimpa Malaysia Airlines, setelah kecelakaan pesawat MH370 yang belum lagi ditemukan.
Sebelumnya pihak maskapai negeri jiran mengabarkan mereka hilang kontak dengan salah satu pesawatnya.
"Malaysia Airlines hilang kontak dengan MH17 dari Amsterdam. Posisi terakhir yang diketahui adalah di atas zona udara Ukraina," demikian pernyataan Malaysia Airlines.
Sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat tersebut. Ukraina, Rusia, juga pihak pemberontak mengaku tak meluncurkan rudal ke MH17. (rep05)
