Begini Tim Sukses Prabowo Ancam Wartawan di Yogya

Begini Tim Sukses Prabowo Ancam Wartawan di Yogya
Yogyakarta - Sejumlah fotografer dan wartawan berbagai media di Yogyakarta mendapatkan pelecehan berupa kata-kata kasar, ancaman, intimidasi dari Doni, humas tim sukses Prabowo-Hatta wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, saat akan mengurus kartu tanda pengenal. Kartu itu menjadi syarat bagi wartawan untuk bisa meliput pertemuan Prabowo dengan Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Kilen pada 1 Juli 2014 petang.
 
Hanya saja, kartu yang disediakan terbatas hanya 17 lembar. Sebanyak empat lembar untuk media lokal di Yogyakarta dan 13 lembar untuk wartawan yang ikut rombongan Prabowo dari Jakarta. “Jumlahnya memang dibatasi. Saya lagi menunggu konfirmasi berapa jumlah wartawan dari Jakarta yang positif ikut,” kata Doni saat Tempo menanyakan kartu pengenal yang dimaksud di Rumah Merah Putih di Jalan Pattimura Nomor 1, Kotabaru, Yogyakarta. 
 
Anehnya, wartawan yang akan minta kartu pengenal ditanya apakah yang bersangkutan pro-Prabowo atau tidak. Dia menuding Tempo dan Kompas adalah media yang memusuhi Prabowo. “Saya kenal GM (Goenawan Mohammad) dan tahu sikap politiknya. Sikapnya mempengaruhi (media),” katanya.
 
Kamu (pro) Prabowo atau bukan?” tanya Doni dengan nada tinggi kepada Tempo. Bahkan, Doni meminta Koran Tempo yang terbit sepuluh hari terakhir. “Aku minta Koran Tempo sepuluh hari terakhir. Ayo, dibaca bareng!” teriak Doni. 
 
Tim sukses Prabowo ini pun minta apabila wartawan dapat kartu pengenal, maka akan ditagih janjinya untuk memuat berita tersebut di media masing-masing. Ketika Tempo menjelaskan soal prosedur penayangan berita di media yang tidak bisa diintervensi pihak mana pun, Doni emosi. “Kamu membuat aku tersinggung. Kata-kata kamu itu adalah kalimat yang kupakai selama 32 tahun menjadi wartawan!” kata Doni.
 
Perlakuan yang sama juga menimpa fotografer Kompas, Ferganata Indra Riatmoko, yang juga akan meminta kartu pengenal. Sejumlah wartawan yang hadir bersamanya saat itu juga ditanya satu per satu dari media mana. Ketika Doni tahu ada fotografer Kompas dan fotografer Tempo di sana, dia bertanya dengan nada melecehkan. "Memangnya bisa tayang?" tanya Doni, sebagaimana diceritakan Ferganata kepada Tempo. Ferganata pun mempertanyakan alasan Doni menanyakan hal itu.
 
"Dia malah bilang karena Kompas kan memusuhi Prabowo!" teriak Doni, seoerti ditirukan Ferganata. Fotografer Kompas itu pun kembali menanyakan maksud omongan Doni. "Maksudnya gimana, Pak? Boleh tidak dapat kartu pengenal. Tapi dia malah menjawab, nantang saya? Dia sambil menggebrak meja," kata Ferganata.(rep01/tpc)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index