Astaga, PLN Bagansiapiapi akan Pedamkan Listrik Selama Sepekan

Astaga, PLN Bagansiapiapi akan Pedamkan Listrik Selama Sepekan

BAGANSIAPIAPI - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Ranting Bagansiapiapi akan melakukan pemadaman selama sepekan ke depan dengan alasan perbaikan sistem jaringan. Sehingga, PLN menyampaikan pemohonan maafnya kepada pelanggan khususnya warga Kabupaten Rokan Hilir atas ketidaknyamanannya akibat hal yang ditimbulkan dari pemadaman bergilir tersebut.

"Mulai Sabtu (15/9/2013), PLN akan memberlakukan pemadaman listrik bergilir untuk wilayah Bagansiapiapi hingga sepekan kedepan. Ini dilakukan karena kita sedang melakukan perbaikan sistem jaringan. Untuk itu kita menyampaikan maaf kepada masyarakat Rokan Hilir khususnya para pelangan PLN," ujar Manejer PLN Ranting Bagansiapiapi, Al Azhar.

Menurutnya, pemberlakuan pemadaman listrik bergilir akan berakhir, 22 September mendatang. "Pemadaman dilakukan pada pukul 18.00 WIB hingga 22.00 WIB setiap harinya pada jalur kota Bagansiapiapi hingga menuju Kecamatan Sinaboi, yang mengunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).

"Selain dilakukan perbaikan, kondisinya karena daya yang dimiliki PLTD sangat minim, sementara kebutuhan masyarakat sangat tinggi, makanya perlu dilakukan perbaikan sistem jaringan agar lebih baik lagi ke depannya," terang Azhar.

Pantauan di lapangan, pemadaman listrik di Bagansiapiapi terkesan tak ada habisnya sejak beberapa tahun terakhir, apalagi ketika waktu tertentu seperti hari Sabtu dan Minggu. PLN pun selalu beralasan adanya perbaikan sistem jaringan yang entah kapan habisnya.


"Alasannya enggak masuk akal, dari jaman dahulu selalu saja alasan PLN adanya perbaikan. Padahal setiap hari Sabtu dan Minggu listrik dipastikan padam," geram Yuli, salah seorang ibu rumah tangga menanggapi krisis listrik di Bagansiapiapi.

Setiap pemadaman, kata Yuli, PLN selalu memberlakukan hingga 7 jam per hari. "Paranya lagi, mati lampu yang terjadi saat ini tidak melihat terjadwal. Mau pagi, siang, sore, malam, pokoknya suka-sukanya PLN. Inikan menyulitkan warga dalam menyiapkan kebutuhan yang berhubungan dengan listrik, belum lagi kerugian yang ditimbulkan," ketusnya dengan nada tinggi. (rep1)
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index