Ada 236 Titik Api di Riau

Ada 236 Titik Api di Riau
Pekanbaru - Kebakaran hutan dan lahan kembali melanda Provinsi Riau. Dari pantauan terakhir satelit terra terdeteksi sedikitnya 235 titik api di Sumutra yang sebagian besar di antaranya terdapat di Riau.
 
Lonjakan titik api indikator kebakaran hutan dan lahan di provinsi yang dikenal sebagai pusat industri perkebunan kelapa sawit dan pulp and paper itu dibenarkan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau. 
 
Api pembakaran hutan dan lahan itu diketahui telah membara sejak dua pekan terakhir.
 
Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau yang meliputi Dumai dan Bengkalis Supartono mengatakan pihaknya telah mengatasi kebakaran hebat yang melanda Taman Wisata Alam Sungai Dumai. Akibatnya seluas lima hektar (ha) hutan konservasi yang dilindungi itu ludes terbakar.
 
"Memang kebakaran tidak terlalu luas jika dibandingkan kondisi tanggap darurat kebakaran hutan pada awal tahun lalu, namun satu regu tim BBKSDA berjibaku selama sepekan untuk memadamkannya," ujar Supartono kepada Media Indonesia, Senin (23/6).
 
Dia mengungkapkannya, sejauh ini tim yang dipimpinnya tengah memburu tiga titik api yang terdeteksi sedang membara di kawasan penyangga cagar biosfer giam siak kecil, Bengkalis. Cagar biosfer seluas 700 ribu hektar itu mengalami kebakaran hebat pada Februari-April 2014 lalu. Menurut Supartono, titik api kebakaran hutan dan lahan di kawasan cagar biosfer saat ini masih belum menyentuh wilayah zona inti.
 
Selain itu, lanjutnya, satu regu lainnya juga sedang bertugas untuk memastikan titik api kebakaran hutan yang melanda kawasan konservasi suaka margasatwa Rimbang Baling di Kabupaten Kampar-Kuantan Singingi.
 
"Semua regu kita kerahkan untuk melakukan patroli," katanya.
 
Hingga kini, lanjutnya, ada tiga regu yang terdiri dari sebanyak 54 personel di Dumai, sebanyak 54 personel di Siak, dan 28 personel di Pekanbaru yang telah diturunkan untuk berpatroli memburu titik api yang terdeteksi oleh satelit. 
 
"Untuk regu di Kota Pekanbaru, hari ini telah dikirim ke perbatasan Riau-Sumatra Barat untuk menemukan titik api yang terpantau di satelit," jelasnya, seperti yang dikutip dari Metrotvnews.com.
 
Supartono menerangkan, gerak cepat guna mengantisipasi terulangnya lagi kondisi tanggap darurat akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau harus segera dilakukan. Oleh karena itu, tim pemadam kementrian kehutanan manggala agni BBKSDA Riau tidak pikir panjang segera melakukan perburuan lokasi titik api yang terpantau di satelit.
 
"Apalagi dalam kondisi panas terik akibat efek el nino seperti sekarang ini. Untuk itu, kami mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan. Selain itu, bagi perusahaan perkebunan di Riau agar segera menyiagakan seluruh kekuatan tim pemadamnya," tutur Supartono.
 
Berdasarkan pantauan terakhir satelit terra yang dilansir BMKG Singapore di www.weather.gov.sg, terdeteksi sebanyak 236 titik api di Riau. Jumlah itu jauh menurun dibanding beberapa hari sebelumnya yang sempat mencapai sekitar 455 titik api kebakaran hutan dan lahan. (rep01/mtnc)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index