Jika Presiden, Kivlan: Prabowo Ungkap Kasus HAM 98

Jika Presiden, Kivlan: Prabowo Ungkap Kasus HAM 98
Depok - Anggota tim pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mayor Jenderal Purnawirawan Kivlan Zein, berjanji akan membuat panel nasional untuk mengungkap kasus pelanggaran HAM pada 1998. Kivlan mengaku sudah mengetahui bagaimana kejadian pelanggaran HAM di masa lalu itu terjadi.
 
"Mari kita bentuk panel nasional. Itu rancangan kalau calon kami jadi presiden. Jika menang, Prabowo mengatakan tak akan ada dendam, kita semua akan melakukan (pengungkapan)," kata Kivlan dalam acara dialog antar-tim sukses calon presiden dan calon wakil presiden di Auditorium Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI), Depok, Rabu, 18 Juni 2014. 
 
Mantan Kepala Staf Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad) itu juga menunjukkan bukti foto-foto pelanggaran HAM seperti kasus Talangsari, Pam Swakarsa, dan Tanjung Priok yang terjadi pasca-Reformasi. Foto-foto itu kemudian ditunjukkan kepada tim Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
 
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menggelar acara dialog bersama tim sukses dari masing-masing calon. Mereka mengusung enam topik pembahasan, yaitu soal penegakan hukum, pendidikan, HAM, energi, kesehatan, dan riset.
 
Kivlan mengajak semua yang ada di forum itu untuk mengungkap semua orang yang terbunuh pada kerusuhan lalu. "Kita ungkapkan, kita usut di masa yang akan datang, tapi jangan ada dusta di antara kita," katanya. Dia meminta agar semua pihak tidak mencurigai calon presiden Prabowo Subianto dalam kasus pelanggaran HAM tersebut. "Kami juga bersedih atas semua kejadian itu, tapi jangan ada curiga pada calon."
 
Kivlan terlihat menggebu-gebu dalam membicarakan soal HAM tersebut setelah tim kampanye dari Jokowi-JK, Wijayanto Samirin, mengatakan mereka telah mencatat setiap peristiwa pelanggaran HAM di masa lalu dan akan mengungkapnya. Hal itu juga, kata Wijayanto sudah masuk dalam visi misi Jokowi-JK. "Jokowi -JK akan mengusut semua pelanggaran HAM di masa lalu dan akan datang," katanya.
 
Wijayanto juga mengatakan Jokowi akan menghapus potensi pelanggaran HAM yang akan terjadi dengan memasukkan pelajaran tentang HAM ke kurikulum sekolah. (rep01/tpc)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index