PELALAWAN - Berbeda dengan prestasi hasil kelulusan SMA/MA dan SMK kemarin yang anjlok, untuk hasil raihan Ujian Nasional (UN) tingkat SMP, Kabupaten Pelalawan meraih peringkat ketujuh se Provinsi Riau. Dari jumlah peserta tingkat SMP yang mengikuti UN beberapa waktu lalu, hanya satu orang saja yang tak lulus.

 

"Ya, untuk SMP, hasil UN kita mencapai 99,99 persen. Hanya satu orang saja dari SMPN 2 Sorek yang tak lulus. Sebenarnya itupun bukannya tak lulus. Tapi siswa itu hanya sekali mengikuti UN di hari pertama, kemudian sakit dan meninggal, Siswa itu terkena penyakit gagal ginjal," terang Kepala Dinas Pendidikan Pelalawan, MD Rizal, via selulernya, Minggu (15/6).

 

MD Menjelaskan atas perolehan hasil UN untuk tingkat SMP yang mencapai 99,99 persen ini, maka Kabupaten Pelalawan bertengger di peringkat ketujuh se Provinsi Riau. Meski tak mencapai target untuk meraih lima besar, namun perolehan ini lebih baik dibanding tahun kemarin.

 

"Ya, tahun kemarin, untuk hasil UN tingkat SMP, kita meraih peringkat ke 8 sementara sekarang ketujuh, jadi kita naik satu peringkat," katanya.

 

Disinggung soal harapan atas hasil kelulusan ini sendiri, MD mengharapkan agar para siswa yang melanjutkan ke SMA/MA atau SMK jangan sampai tak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Apalagi saat ini, di Kabupaten Pelalawan sendiri telah diterapkan Wajib Sekolah sampai 12 tahun seiring penerapan Pendidikan Gratis.

 

"Ya, kita menginginkan agar para siswa terus melanjutkan ke SMA/MA atau SMK, jangan sampai berhenti di SMP. Apalagi kitakan menerapkan pendidikan gratis sampai tingkat SMA, dan banyak pilihan bagi para siswa dalam melanjutkan sekolahnya, bisa ke SMA/MA atau SDMK," ungkapnya.

 

Ditambahkannya, soalnya saat ini pihaknya sudah menganalisa bahwa kebutuhan sekolah di Kabupaten Pelalawan yakni untuk tingkat SMA/MA dan SMK akan mampu menampung para peserta atau siswa SMP yang ingin melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Jangan sampai dengan adanya pendidikan gratis ini para siswa SMP tak melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi lagi, hanya dikarenakan faktor ekonomi. (rep07)