PELALAWAN - Komitmen Pemerintah kabupaten (Pemkab) Pelalawan untuk mengangkat derajat kehidupan masyarakat suku terasing atau Kelompok Adat Terpencil (KAT) yang masih ada ditemukan dikabupaten Pelalawan, terus digalakkan. Hal ini dibuktikan salah satunya dengan memberikan berbagai bantuan sembako kepada 50 kepala keluarga (KK) masyarakat suku Akit didesa sungai Upih kecamatan Kuala Kampar yang merupakan suku terasing dikabupaten Pelalawan.
Demikian hal ini disampaikan Bupati Pelalawan HM Harris melalui Kepala Dinas Kesejahteraan sosial (Diskessos) Pelalawan Drs H Fakhrizal MSi, Rabu (4/6) kemarin diruang kerjanya. Menurutnya, bantuan tersebut diberikan pihaknya sebagai tindak lanjut kepedulian Pemkab Pelalawan terhadap suku terasing kabupaten Pelalawan yakni desa sungai Upih kecamatan Kuala Kampar, sesuai dengan pengkajian yang telah dilakukan Diskessos Pelalawan melalui pemataan sosial.
"Alhamdulillah, akhir pekan lalu kita telah mendistribusikan berbagai bantuan sembako kepada 55 KK suku Akit yang merupakan Kelompok Adat Terpencil (KAT) didesa sungai Upih kecamatan Kuala Kampar," terang Kepala Diskessos Pelalawan Drs H Fakhrizal MSi didampingi Kabid pemberdayaan sosial Dewitha Suryaningsih SPi.
Bantuan sembako yang bersumber dari dana APBD Pelalawan tahun 2014 itu, sambungnya, diantaranya berupa 10 kg beras, 2 kg gula, 2 kaleng sarden, 1 bks minyak goreng ukuran 2 liter, 2 lembar baju kaos dan 1 lembar kain sarung serta selimut, untuk setiap masing-masing kepala keluarga.
"Dan bantuan ini, merupakan komitmen Pemkab Pelalawan melalui Diskessos Pelalawan untuk mengangkat kehidupan masyarakat yang
tergolong KAT dikabupaten Pelalawan ini. Selain itu, bantuan ini juga salah satu upaya kita untuk mendukung RPJMD Bupati dalam rangka mengurangi tingkat kemiskinan di Negeri Bono ini," paparnya.
Tidak hanya berbagai bantuan sembako, lanjutnya, dalam waktu dekat ini pihaknya juga akan membangun sarana dan prasarana yang lebih baik seperti membangun fasilitas MCK, pengadaan air bersih dan lainnya, untuk masyarakat KAT didesa sungai Upih kecamatan Kuala Kampar kabupaten Pelalawan.
"Dan hal ini merupakan upaya kita untuk mengangkat derajat kehidupan masyarakat yang tergolong KAT dikabupaten Pelalawan ini, dengan terus memberdayakan KAT ini yang telah masuk dalam kategori KAT2. Serta terus memberikan pembinaan, memotivasi dan mendorong KAT ini, untuk keluar dari kemiskinan dan memaksimalkan fungsi orang tua agar dapat menyekolahkan anaknya serta mendukung Program Pemkab," ujarnya seraya menyebutkan bahwa kedepannya, secara bertahap Pemkab Pelalawan akan membangun kehidupan yang layak dan lebih baik lagi bagi suku asing ini.
Namun demikian, lanjut Kadiskessos, pihaknya juga berharap agar Pemerintah provinsi (Pemprov) Riau serta Kementerian sosial (Kemensos) RI, dapat terus mendukung upaya Pemkab Pelalawan melalui Program KAT untuk kesejahteraan masyarakat suku asing dikabupaten Pelalawan.
"Untuk itu, kita berharap pada tahun 2015 mendatang, pembangunan KAT suku Akit di Kuala Kampar ini sudah diprogramkan Kemensos sebagai pembangunan Nasional pada Kawasan Adat terpencil dikabupaten Pelalawan. Dan kita juga tentunya meminta agar Pemprov Riau melalui Dinsos Riau dapat merekomendasikan program pembinaan Suku Akit sebagai KAT di Pelalawan ini kepada kemensos untuk diprogramkan pelaksanaannya pada tahun depan," katanya.
Ditambahkannya Pasalnya, dari hasil kajian observasi kita bersama Tim Unri beberapa waktu lalu, kehidupan sosial suku akit di Kuala Kampar memenuhi syarat untuk dibangun Kemensos Pusat sebagai pembinaan kawasan Adat terpencil di Pelalawan kedepannya. Hal ini karena kondisi sosial, geografi, pemukiman dan kondisi pendidikan dikalangan para warga suku akit jauh dari layak kehidupan masyarakat didaerah lainnya yang sudah maju kondisi kehidupan sosialnya.
"Makanya upaya kita untuk mengangkat derajat kehidupan masyarakat suku Akit kearah kehidupan yang layak dan lebih baik lagi, dapat terwujudkan,"tutupnya (rep07)
