Indonesia Tujuan Investasi Terbaik Dunia

Indonesia Tujuan Investasi Terbaik Dunia
PEKANBARU -  Indonesia menjadi satu dari sedikit negara yang perokonomiannya tumbuh positif secara konsisten kendati melewati berbagai gejolak perekonimian dunia. Maka tidak heran, Indonesia terus dinilai pakar ekonomi dunia sebagai salah satu tujuan investasi terbaik di dunia saat ini. Hal ini juga diungkapkan Guru Marketing dan juga Pimpinan Mark Plus inc, Selasa (3/6).
 
''Indonesia hebat, mampu mempertahan pertumbuhan ekonomi yang terus positif di masa sulit perekonomian dunia, di saat negara lain melambat dan bahkan mencatatkan pertumbuhan negatif. Tahun pemilu seperti ini yang dikhawatirkan banyak orang tidak ada masalah, tidak seperti Thailand yang terus bergejolak ketika tidak suka dengan pemimpinnya. Maka, investor disana pelan-pelan pindah kesini, Indonesia kini menjadi destinasi ekonomi dunia,'' terang Hermawan Kertajaya disela-sela pembukaan acara Indonesia Marketeers Festival 2014 di The Premiere, kemarin.
 
Hermawan menyebutkan, ini adalah sebuah prestasi sekaligus tantangan bagi Indonesia. Apalagi Indonesia juga segera memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN dimana Indonesia masuk dalam  ASEAN Free Trade Area atau kawasan perdagangan bebas ASEAN. Dia berharap Indonesia tidak jadi penonton, tidak menjadi objek pasar, namun berperan aktif dan bersaing di dalamnya.
 
Sementara itu, Kepala KAntor Bank Indonesia Riau Mahdi Muhammad mengatakan, Indonesia masuk G-20 sebagai negara masuk 20 bersar perokonomian terbesar di dunia beberapa tahun lalu. Kini Indonesia kembai ditempatkan oleh Bank Dunia sebagai negara ke-10 dengan Product Domestic Bruto (PDB) terbesar di dunia. Mahdi memperkirakan saat Indonesia berulang tahun ke-100 pada tahun, Indonesia akan masuk 3 besar negara dengan perekonomian terbesar dunia.
 
Mahdi menekankan pentingnya peran Riau yang menjadi salah satu penyumbang tebesar pertumbuhan perekonomian Indonesia. Bahkan Riau adalah provinsi yang masuk 5 besarperekonomian Indonesia dan merupakan yang terbesar di luar Jawa.
 
''Tantangan Indonesia adalah produksi pangan dan energi. Indonesia harus memikirkan energi alternatif seperti yang dilkukan Brazil yang sudah memafaatkan metanol dari tebu yang banyak disana. Indonesia melalui pemerintah sudah menganjurklan minimal 10 Persen minyak sawit untuk bahan biosolar. Nah, hampir 50 persen produksi sawit Indonesia itu di Riau, begitulah besar seharusnya peran Riau dalam menjaga kestabilan energi indonesia ke depannya,'' terang Mahdi seperti dilansir Riaupos.co.
 
Baik Hermawan Kertajaya maupun Mahdi Muhammad sama-sama sepakat, Sumber Daya Manusia Indonesia, khusus Riau yang menjadi salah satu tujuan investasi terbaik dan dekat negara tetangga, harus siap bersiang. Jadi diharapkan, bila AFTA benar-benar dilaksanakan Indonesia tidak menjadi konsumen atau objek tempat memasarkan produk saja bagi negara lain. (cr01/isc)
 

 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index