Jual Murah Dongkrak Penjualan Smartphone

 Jual Murah Dongkrak Penjualan Smartphone
WASHINGTON - Penjualan smartphone global akan meningkat 23 persen tahun ini menjadi 1.2 miliar unit. Peningkatan penjualan tersebut didorong pertumbuhan penjualan smartphone murah di negara berkembang. 
 
Berdasarkan survei IDC, penjualan smartphone akan bertahan stabil secara tahunan pada kisaran 12,3 persen hingga tahun 2018. Penjualan ini banyak disumbang ponsel murah dengan sistem operasi Android. Adapun penjualan Apple akan merosot, Microsoft Windows akan cenderung stagnan dan Blackberry makin memudar. 
 
"Yang menarik dari pertumbuhan smartphone adalah lokasinya. Pengiriman smartphone akan lebih dari dua kali lipat antara saat ini hingga 2018 ke negara berkembang penting termasuk India, Indonesia, dan Rusia. Dengan tambahan, Tiongkok akan menyerap sepertiga pengiriman smartphone pada 2018," kata analis IDC Ramon Llamas seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (29/5/2014). 
 
IDC menyatakan rata-rata harga penjualan smartphone akan merosot tahun ini dari 335 dollar AS pada tahun 2013 menjadi 314 dollar AS. Pada tahun 2018 mendatang, harga jual smartphone akan terus turun hingga berada pada posisi 267 dollar AS. 
 
Biro riset tersebut juga memprediksi Android masih memimpin penjualan smartphone dengan market share 80,4 persen pada tahun 2014. Adapun pada tahun-tahun mendatang diperkirakan akan sedikit bergeser ke Windows. 
 
Sementara itu, market share Apple iOS diperkirakan akan turun dari 14,8 persen pada tahun 2014 menjadi 13,7 persen pada tahun 2018. Kondisi ini, ungkap IDC, menandakan ada pertumbuhan penjualan di beberapa segmen pasar. 
 
Selain itu, minimnya unit murah keluaran Apple pun menjadi faktor. IDC juga menyebutkan Windows Phone secara perlahan akan meningkat penjualannya dan market share akan bertambah dari 3,5 persen tahun ini menjadi 6,4 persen di tahun 2018. Laporan IDC menyebut market share Blackberry akan kurang dari 1 persen tahun ini, atau persisnya 0,8 persen. Pada tahun 2018 akan mencapai hanya 0,3 persen. 
 
"Pertanyaan apakah Blackberry dapat bertahan masih terus bergulir. Satu-satunya cara adalah mungkin melalui pendekatan berdasarkan aspek keamanan," tulis laporan IDC.(rep05/kc)
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index