PEKANBARU - Polemik provinsi mana yang akan menjadi tuan rumah Islamic Solidarity Games (ISG) diharapkan pertengahan Juni ini sudah diputuskan Pemerintah Pusat. Pasalnya, usulan Menpora yang akan memindahkan tuan rumah ISG dari Riau ke DKI Jakarta hingga saat ini belum menemukan titik terang.

Pasalnya, iven olahraga internasional yang dijadwalkan berlangsung September mendatang semakin mepet. Untuk itu, Pemprov Riau meminta pusat segera menetapkan tuan rumah ISG. Hal ini disampaikan Asisten II Setdaprov Riau, Emrizal Pakis, Jumat (7/6).

Emrizal menyebutkan, belum ditetapkannya siapa yang akan menjadi tuan rumah antara Riau dan DKI Jakarta hingga saat ini dikwatirkan akan berdampak pada marwah Indonesia terhadap negara-negara Islam sebagai peserta ISG. "Kita berharap pertengahan Juni sudah diputuskan. Karena sebelumnya sempat mencuat bahwa Riau dan DKI Jakarta akan menjadi tuan rumah bersama pada ISG ini," sebut Emrizal.

Untuk itu, dirinya selaku Asisten II Setdaprov Riau meminta pusat untuk tidak mengulur-ulur waktu penetapan tuan rumah tersebut. "Jangan sampai berlarut-larut. Ini menyangkut nama baik negara Indonesia. Setidaknya minggu kedua dibulan Juni telah ditetapkakannya keputusan siapa yang menjadi tuan rumah, atau menjadi tuan rumah bersama," harapnya seperti dilansir metroriau.

Hingga saat ini, Riau yang semula telah ditetapkan menjadi tuan tumah ISG telah bekerja dengan maksimal mempersiapkan seluruh venue dan lainnya.

"Jauh hari kita sudah siap dengan pelaksanaan menjadi tuan rumah ISG. Panitia daerah sudah melakukan persiapan sangat matang. Kita juga sudah melakukan full kapasitas, apabila harus dilakukan tuan rumah bersama dengan DKI Jakarta, dari 13 cabor yang akan dipertandingkan, maka kita minta 8 cabor dilaksanakan di Riau," paparnya. (rep05)