Rhoma Irama: PKB Lupakan Rhoma Effect

Rhoma Irama: PKB Lupakan Rhoma Effect
Jakarta - Penyanyi dangdut Rhoma Irama menuding Partai Kebangkitan Bangsa meninggalkannya. Menurut dia, kenaikan suara PKB pada pemilihan legislatif lalu disebabkan oleh dampak keberadaannya atau Rhoma effect. "Mereka (PKB) menafikan adanya Rhoma effect yang membuat suara PKB sampai naik," kata pria yang mengklaim sebagai raja dangdut itu di kediamannya, Jl Pondok Jaya VI, Mampang Prapatan, Jakarta, Selasa, 20 Mei 2014.
 
Rhoma mengklaim telah mengerahkan semua penggemarnya di berbagai daerah untuk memilih PKB. Upaya ini, kata Rhoma, mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Dia mencontohkan menggembungnya suara di Aceh yang sebelumnya tak pernah menjadi daerah basis massa PKB.
 
Selain kesal lantaran tak mendapat pengakuan, Rhoma juga merasa sudah tak memiliki kesamaan pandangan dengan PKB. Menurut dia, visi dan misi yang dijalankan PKB saat ini berbeda dengan yang diketahuinya ketika diminta menjadi calon presiden oleh partai tersebut.
 
Menurut Rhoma, seperti dilansir Tempo.co, kekecewaannya terhadap PKB sudah memuncak. Karena itu, dia tak menuruti kemauan PKB mendukung Joko Widodo sebagai calon presiden. Dia mengaku lebih sreg mendukung calon presiden dari Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Subianto.
 
Rhoma pun bergabung ke barisan pendukung Prabowo. Pernyataan dukungan itu disampaikannya setelah ditemui langsung oleh bekas Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu. Rhoma mengklaim akan kembali mendatangkan efek keberadannya untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Hatta Rajasa.
 
Pemilihan presiden akan dilaksanakan pada 9 Juli mendatang. Dua pasangan bakal bertarung untuk memperebutkan dua kursi utama pemerintahan. Pasangan Jokowi-Jusuf Kalla diusung empat partai koalisi dan menjadi yang pertama mendeklarasikan diri. Lawannya, pasangan Prabowo-Hatta Rajasa, diusung enam partai koalisi. (rep03)
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index