Gembira, Siswa Lulus UN Konvoi Keliling Kota Pekanbaru

Gembira, Siswa Lulus UN Konvoi Keliling Kota Pekanbaru
PEKANBARU - Para siswa-siswi SMA dan SMK yang telah diumumkan lulus Ujian Nasional (UN) 2014 Selasa petang tadi (20/5/2014) pukul 17.00 WIB benar-benar menjadi "Raja-Ratu" jalanan di Kota Pekanbaru.
 
Mereka konvoi naik sepeda motor keliling kota Pekanbaru. Ada yang membawa bendera, tidak memakai helm, buka baju, pasang kembang api, tegak di atas motor dalam kondisi motor meluncur mereka meluapkan rasa gembira karena telah keluar dan lulus dari sekolahnya masing-masing. Konvoi ratusan sepeda motor siswa yang melakukan aksi corat-coret baju ini menjadi pusat perhatian bagi pengendara lain.
 
Bahkan beberapa wartawan sempat berhenti di depan trotoar Gubernuran Riau dan mengabadikan dengan kamera aksi konvoi ugal-ugalan siswa yang lulus UN SMA yang bergembira ria ini. 
 
Dari pemantauan di Jalan Diponegoro depan Gubernuran Riau Selasa petang tadi hingga maghrib (20/5/2014), ratusan konvoi sepeda motor siswa-siswa  SMA dan SMK yang lulus UN ini silih berganti melintas di kawasan itu. Namun seraya maghrib menjelang dan bumi makin gelap karena memasuki malam, maka aksi konvoi nampak sepi. Baju seragam sekolah mereka dicorat-coret. Bukan itu saja bahkan rambut dan muka merekapun turut dicorat-coret, tanda mereka sangat gembira sekali karena telah lulus SMA/MA/SMK.
 
Petugas Satlantas Polresta Pekanbaru nampak berusaha mengawasi mereka. Saat berkumpul di depan trotoar Gubernuran Riau, mereka dibubarkan aparat. Kendati saat ini sedang berlangsung Operasi Simpatik 2014 hingga 8 Juni 2014 nanti, hal ini tak dipedulikan siswa-siswi ini. Mereka tetap saja keliling kota tanpa dilengkapi helm, tegak di atas sepeda motor dalam kondisi motor sedang jalan kencang, dan sebagainya.
 
Seperti dilansir Riau Pos.Co, secara keseluruhan di Riau, 198 siswa tidak beruntung atau tidak lulus, sehingga harus mengikuti ujian kelulusan tahun depan. Rinciannya, yang tak lulus tingkat SMA/MA berjumlah 174 orang (IPS 144, IPA 30). Sementara untuk tingkat SMK, 24 siswa tak lulus. 
 
Dengan demikian, pada UN 2014 ini kelulusan SMA/MA adalah 99,66 persen, naik dibanding tahun lalu sebesar 99,59 persen. Sementara tingkat SMK sebesar 99,89 persen.
 
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau, Dwi Agus Sumarno, jika dilihat ada peningkatan nilai pada nilai rata-rata, hal ini mungkin disebabkan diri sendiri atau keluarga. Jika dilihat dari grafik, trennya naik. Artinya, yang perlu ditingkatkan adalah bagaimana merangkum guru bimbingan konseling. Karena rata-rata yang jatuh ini merata di semua mata pelajaran. ‘’Jadi dipastikan yang bersangkutan mengalami masalah, baik pribadi, keluarga atau teman,’’ kata Dwi Agus Sumarno.
 
Dijelaskan Dwi, secara keseluruhan jumlah ketidaklulusan memang rata-rata sama nilainya turun. Karenanya lanjut mantan Dirut IPDN tersebut, masalahnya bukan pada pembelajaran, guru atau sekolahnya, namun siswa itu sendiri. Di situlah pentingnya bimbingan konseling yang bertujuan memberi terapi pada anak.
 
Jumlah 30 siswa SMA untuk IPA yang tidak lulus adalah Kampar tiga orang, Indragiri Hulu 1 orang, Indragiri Hilir 2 orang, Pelalawan 2 orang, Rokan Hilir 1 orang, Bengkalis 2 orang dan Kepulauan Meranti 19 orang.
 
Untuk IPS, dari 144 siswa tidak lulus antara lain, Pekanbaru tujuh orang, Kota Dumai empat orang, Kampar 14 orang, Inhu tiga orang, Inhil 14 orang, Bengkalis tiga orang, Pelalawan 15 orang, Rokan Hulu dua orang, Rokan Hilir tujuh orang dan Kepulauan Meranti 75 orang.
 
Sementara 24 siswa SMK tidak lulus berasal dari Pekanbaru tujuh orang, Kota Dumai satu orang, Indragiri Hulu dua orang, Bengkalis dua orang, Pelalawan empat orang, Siak satu orang, Kuantan Singingi enam orang dan Kepulauan Meranti satu orang.(rep05)
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index