Peneliti Cina Temukan Fosil Kera Tertua di Dunia

Peneliti Cina Temukan Fosil Kera Tertua di Dunia

Para peneliti Cina telah menemukan tulang tengkorak  kera seukuran tikus, diperkirakan  berusia 55 juta tahun. Para peneliti itu memperkirakan temuan tersebut merupakan fosil tertua di dunia.

Peneliti-peneliti dari Cina itu telah menemukan apa yang mereka perkirakan  sebagai fosil tertua di dunia, demikian berita yang dilansir  sbs.com.au dan BBC, yang diterbitkan hari Kamis (6/6/13).

Tulang tengkorak kera berusia 55 juta tahun itu sebesar tikus. Tengkorak itu ditemukan dalam kondisi yang terlindungi di dalam batu.
Menurut para peneliti itu, penemuan itu, yang dipublikasikan minggu ini di jurnal Nature, dapat membantu  ilmuwan  menggabungkan temuan atau bagian yang terpisah menjadi satu temuan untuk  mengetahui primate awal itu berevolusi menjadi manusia.

 “Sekarang kita hampir menemukan lengkap tulang tengkorak itu dan itu hampir mendekati spesies leluhur manusia. Dari temuan ini kita bisa mengatakan bahwa leluhur manusia mulai berevolusi,” ungkap Professor Xijun Ni, palaeontologi [ada Akadmi Ilmu Pengetahuan Cina.
Fosil yang  disebut juga Archicebus achilles, diduga sebagai primata awal  yang  merupakan salah satu hewan pertama yang muncul setelah era kepunahan dinosaurus.

Archicebus Achilles adalah fosil promata yang hidup di hutan di awal zaman Eocne (diperkirakan 55  juta tahun lalu), yang sekarang menjadi Provinsi Hubei, di Cina bagian tengah. Satu-satunya spesien dari genus Acrhicebus dan keluarga Archicebodae, primate kecil, beratnya diperkirakan  hanya 20 gram – 30 gram.

Berbeda dengan pendapat para ilmuwan penemu fosil itu,  Dr Henry Gee, Redaktur Senior jurnal  Nature mengatakan, temuan itu hampir pasti tidak mungkin sebagai bukti yang menentukan  bahwa fosil itu merupakan leluhur manusia.
 “Banyak diantara kita mungkin mengatakan temuan itu tampaknya mendekati hal yang kita perkirakan mirip leluhur,”  ujarnya.

Tetapi para ilmuwan menambahkan, mereka akan terus mempelajari fosil ini dengan menggunakan teknik  pencitraan komputer untuk mempelajari spesies tulang belulang yang berevolusi jutaan tahun lebih.(rep2)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index