Wabah MERS-Cov, Diskes dan Puskesmas Pelalawan Melakukan Antisipasi Pengawasan

Wabah MERS-Cov, Diskes dan Puskesmas Pelalawan Melakukan Antisipasi Pengawasan

PELALAWAN - Sampai saat ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan belum menerima laporan dari Rumah Sakit dan Puskesmas yang ada di daerah ini
terkait adanya masyarakat yang terkena penyait virus MERS-Cov yang kini tengah mewabah. Meski begitu, Diskes mengantisipasinya dengan menghimbau Puskesmas untk mensosialisasikan penyakit ini.

"Apalagi baca dari media massa, katanya saat ini di Pekanbaru sudah ada masyarakat yang terjangkit penyakit Virus Mers-Cov," terang Kadiskes
Pelalawan Dr Endit melalui Sekretaris Diskes Pelalawan Asril SKM pada media ini via selulerya, Rabu (7/5/2014).

Asril menjelaskan bahwa meski belum ada laporan namun pihaknya telah menginstruksikan jajarannya di daerah ini untuk turut serta mengawasi
penyebaran virus Middle East Respiratory Syndrome Corona (MERS-Cov) ke daerah ini.

"Pengawasan ini secara langsung melalui setiap puskesmas yang ada, terutama terhadap masyarakat yang baru selesai melakukan perjalanan dari
Timur Tengah atau menunaikan ibadah haji di tanah suci dan kembali ke daerah," ujarnya.

Saat ini, sambungnya, Virus MERS-Cov yang sedang mewabah ini diduga berasal dari Timur Tengah dan sejauh ini belum ada obat atau vaksin yang
tepat untuk mengobati pasien maupun memutuskan mata rantai penyebarannya.

"Sampai saat ini memang belum ada temuan kasus penderita MERS di Kabupaten Pelalawan bahkan kita harapkan itu tidak terjadi, tetapi perlu ada
langkah antisipatif untuk mencegah masuknya wabah itu," tandasnya.

Pasalnya, lanjutnya, orang yang paling rentan terserang virus MERS-Cov adalah mereka yang melakukan perjalanan ke timur Tengah atau
menjalankan ibadah haji maupun umroh, jadi saat kembali ke daerah ini perlu diawasi kondisi kesehatannya. Menurutnya, seseorang yang sudah
terinveksi virus MERS-Cov bisa diketahui dari demam atau gangguan pernapasan bagian bawah berupa batuk dan sesak napas yang berlanjut selama
dua minggu.

"Apalagi kalau penderita diketahui baru selesai melakukan perjalanan dari Timur Tengah, maka yang bersangkutan disarankan diperiksa ke
dokter," katanya.

Ditambahkannya, MERS atau sindrim pernapasan Timur Tengah adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus korona MERS atau disebut dengan
istilah MERS-Cov dan korban pertama kali yang terjangkiti dalam 2012 di Arab Saudi. Virus ini berbeda dengan virus korona lainnya yang telah
ditemukan sebelumnya dan berbeda dengan penyebab Sindrom Pernapasan Akut Berat (SARS), tetapi mirip dengan virus korona yang terdapat pada
kelelawar. (Rep07)
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index