ACEH BARAT-Sebanyak empat kapal ikan nelayan asal Thailand dan Myanmar ditangkap aparat gabungan TNI-Polri di perairan Kabupaten Aceh Barat atau sekira 12 mil dari bibir Pantai Meulaboh. 

 

Petugas turut menangkap 60 anak buah kapal (ABK) empat kapal tersebut serta menyita puluhan ton ikan hasil tangkapan selama tiga hari di laut Aceh.

 

Kapolres Aceh Barat, AKBP Faisal Rivaim, mengatakan, sebenarnya ada enam kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia semalam. Namun dua di antaranya berhasil melarikan diri. 

 

“Karena pengejaran malam hari, dua kapal lainnya berhasil meloloskan diri,” ujar Faisal di Meulaboh, Senin (14/4/2014) seperti dilansir okezone.com.

 

Menurut dia, anjing pelacak ikut diterjunkan untuk mengendus barang-barang bawaan nelayan di kapal. Hal itu dilakukan guna memastikan tidak ada barang berbahaya yang mereka bawa. 

 

“Mereka menggunakan alat tangkap tradisional, seperti pukat harimau. Alat itu bisa merusak ekosistem laut seperti terumbu karang. Tentunya aktivitas pencurian ikan ini meresahkan para nelayan,” terangnya.

 

Dia menjelaskan, untuk menangkap para pencuri ikan dari luar negeri itu, pihaknya menurunkan sekira 30 personel gabungan. Penangkapan tersebut berawal dari laporan nelayan setempat. “Empat kapal yang ditangkap masing-masing berkapasitas 40 gross ton bersama 60 ABK.

 

Faisal mengaku sempat kewalahan mengindentifikasi para nelayan asing itu lantaran kendala bahasa. Untungnya, ada masyarakat setempat yang  bisa berbahasa Thailand yang ikut menonton drama penangkapan tersebut. 

 

Empat kapal tersebut kini disandarkan di Pelabuhan Jeti Meulaboh sebelum dibawa ke Markas Kesatuan Pengamanan Perairan dan Pantai (KPPP) Aceh Barat untuk diperiksa lebih lanjut.(Rep05)