Sudah Habiskan Rp164 Miliar

Dana Karhutla Riau Diambil dari APBN, Bukan APBD Riau

Dana Karhutla Riau Diambil dari APBN, Bukan APBD Riau
Pekanbaru-Operasi Penanggulangan Bencana Kabut Asap dan Karhutla di Riau yang berakhir pada hari ini, Jumat (4/4), ternyata sudah menghabiskan anggaran sebesar Rp164 miliar. Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho.
 
Dikatakan Sutopo, semua anggaran operasi bencana Karhutla di Riau tersebut bersumber dari Rp300 miliar Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN). Dana sebesar itu untuk penyewaan pesawat, helikopter baik dari dalam maupun luar negeri, operasional pasukan, pengadaan barang dan keperluan lainnya. 
 
"Ini kita sampaikan agar tak ada dugaan bahwa alokasi anggaran untuk penanganan bencana di Riau dijadikan sebagai proyek,tegas Sutopo.
 
Penggunaan anggaran sebesar Rp164 miliar tersebut sejak dimulainya penetapan status darurat oleh Gubernur Riau, H Annas Maamun awal Maret 2014 lalu hingga berakhirnya masa tugas Tim Satgas Penanggulangan Bencana Asap dan Karhutla.
 
Realisasi anggatan tahun ini cukup besar dibanding pada penanganan kabut asap dan Karhutla tahun lalu. Dimana pada Mei-Juni 2013 lalu, hanya menghabiskan Rp103 miliar yang sama-sama bersumber dari APBN.
 
Sementara itu, Wakil Komandan Satgas Penanggulangan Karhutla, Mayjen TNI Iskandar, menjelaskan, mengenai berakhirnya masa tugas Tim Satgas Penanggulangan Bencana dan Karhutla di Riau, bukan berarti Pemerintah Pusat akan melepaskan tanggung jawabnya.
 
Semua pesawat dan helikopter tetap diaktifkan di Riau sebagai upaya untuk operasi pemulihan kabut asap dan karhutla ke depan. Bahkan pada Mei 2014 mendatang, direncanakan akan dikirim kembali sebanyak 2.500 personil.
 
"Kita tetap membantu Riau, hekikopter dan pesawat tetap tinggal. Jika memang dibutuhkan kembali, rencananya pada Mei 2014 mendatang akan diturunkan 2.000 personil TNI dan 500 personil Polri ke Riau," tegas Iskandar.(rep05/*)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index