Rakyat Turki Murka Twitter Diblokir

 Rakyat  Turki Murka Twitter Diblokir
Angkara-Banyak tokoh masyarakat Turki menyuarakan protes dan kritikannya terkait larangan penggunaan Twitter di negara itu. 
 
Mereka menyuarakan komentar langsung di situs yang masih digunakan secara luas oleh pengguna Turki. Meskipun keputusan pemerintah telah melarang penggunaan Twitter di Turki, namun larangan itu tampaknya diabaikan. 
 
Sebuah situs Turki bahkan melaporkan, 2,5 juta kicauan ditulis sejak larangan tersebut dikeluarkan. Todays Zaman melaporkan, tak hanya masyarakat, sejumlah selebriti dan tokoh masyarakat Turki juga menyuarakan protesnya. 
 
Sama seperti rata-rata pengguna lain, mereka juga mencari tahu cara menghindari blok untuk mengakses ke situs tersebut. Komentator olahraga dan penyiar Turki Kaan Kural berkicau, "Mereka belum mampu untuk menutupnya sama sekali, tetapi mereka hampir bisa. Jangan berhenti, lanjutkan dengan sensor."
 
Kicauan tersebut menyindir slogan partai Erdogan, Partai Pembangunan dan Keadilan (AK). Slogan partai itu yang berbunyi, "Jangan berhenti, lanjutkan jalan kami."
 
Perancang busana Turki Cemil Ipekci, yang dahulu mendukung partai AK menuliskan, "Semoga Tuhan memblokir mereka yang memblokir (Twitter) dari dunia ini pada Kamis malam yang suci, malam Nevruz."
 
Penyanyi dan aktor Melike Demirag berkicau, "Ini adalah situasi yang memalukan. Anda tidak dapat melarang media sosial."
 
Komentar lain juga datang dari mantan wakil Partai AK Idris Bal. Bal menuliskan, "Akses ke Twitter diblokir. Selamat datang di Korea Utara."
 
Kamis (20/3) malam lalu, Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan melarang penggunaan situs jejaring Twitter di Turki. Pelarangan penggunaan Twitter datang beberapa saat menjelang pemilihan umum lokal yang akan digelar di Turki, pada 30 Maret mendatang. (rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index