BEIJING - Keluarga dari penumpang pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370, mendengar isi dari konferensi pers Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengenai insiden ini. Mereka menyuarakan rasa lega sekaligus khawatir.

 

PM Najib menyebutkan bahwa pesawat jenis Boeing 777-200ER tersebut berubah arah setelah menghilang dari radar penerbangan sipil. Menurut Najib ada keyakinan bahwa seseorang sengaja merubah arah pesawat. Selain itu, Najib menambahkan bahwa pesawat masih mengirim sinyal komunikasi selama sekira 6,5 jam usai dinyatakan hilang.

 

Sebagian besar dari 239 penumpang Malaysia Airlines ini, merupakan warga negara China. Mereka mencapai 153 penumpang. Usai melihat pernyataan PM Najib, keluarga penumpang yang berada di Beijing, menyuarakan tanggapannya.

 

"Saya rasa (Malaysia Airlines) memiliki peran dalam insiden ini. Sejak awal, ini adalah konspirasi," ujar Wen Wancheng, yang putranya turut dalam penerbangan MH370 itu, seperti dikutip AFP, Sabtu (15/3/2014).

 

"Awalnya mereka menyebutkan pesawat hilang pada pukul 1.21 pagi (8 Maret 2014), kini waktu tersebut berubah menjadi 8.11 pagi. Ini seorang perdana menteri yang mengatakannya. Dari waktunya, dapat diketahui mereka menyembunyikan sesuatu atau tidak," tutur Wen.

 

Sebelum PM Najib memberikan keterangannya, keluarga penumpang sempat melakukan pertemuan dengan pihak perwakilan dari Malaysia Airlines di Beijing. Mereka menyatakan merasa frustrasi dengan kurangnya informasi mengenai keberadaan dari pesawat tersebut.

 

"Untuk saat ini, apapun bisa terjadi. Kami tetap berharap akan ada kabar baik, tetapi sepertinya kondisi tidak memungkinkan," ucap keluarga penumpang.

 

Keluarga penumpang lain merasa kecewa terhadap pihak Malaysia Airlines, Pemerintah China dan Pemerintah Malaysia. Tuntutan mereka sama, informasi yang lebih banyak. 

 

Tetapi beberapa pihak lain mengaku lega dengan kemungkinan Malaysia Airlines dibajak. Sebagian besar dari mereka menyatakan, dibajak lebih baik dibandingkan jika pesawat jatuh. (rep05)