Kandungan Mineral di Bulan Berasal dari Asteroid

Kandungan Mineral di Bulan Berasal dari Asteroid

Bulan tidak memiliki atmosfer untuk menangkal serangan meteor. Pemantauan sejak tahun 2005 oleh NASA, Badan Antariksa Nasional AS, menunjukkan sudah ada 300 serangan meteor yang menghantam bulan. Akibatnya, permukaan bulan dipenuhi kawah-kawah hasil ledakan meteor.

Penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari Purdue University di Amerika Serikat, menemukan hampir 25 persen kawah-kawah yang ada di permukaan bulan menyimpan potongan-potongan besar batuan mineral "alien," yaitu batuan yang berasal dari asteroid-asteroid luar angkasa.

Melosh dan rekan-rekannya menggunakan model komputer untuk menyimulasikan terbentuknya kawah dari serangan asteroid, seperti yang dilansir Space 28 Mei 2013.

Hasilnya, seperempat dari serangan batuan ruang angkasa itu memiliki kecepatan 26.800 mil per jam, atau setara 43.130 km per jam. Dengan kecepatan seperti itu dapat dipastikan asteroid akan terpecah menjadi bagian-bagian kecil.

"Kami menemukan batuan mineral berjenis spinel dan olivine di kawah Copernicus yang memiliki diameter 93 kilometer," kata Jay Melosh, pemimpin penelitian dari Purdue University.

Dugaan Baru

Melosh menjelaskan, mineral spinel dan olivine umumnya memang merupakan kandungan dari asteroid. Lalu, penelitian ini menyimpulkan bahwa mineral-mineral yang ada di bulan benar-benar datang dari asteroid.

"Penelitian sebelumnya mengatakan bahwa mineral yang ada di kawah Copernicus berasal dari lapisan dalam bulan. Namun, kami sangat yakin batuan mineral itu berasal dari asteroid," ungkap Melosh.

Temuan terbaru ini juga memunculkan dugaan-dugaan baru yang menarik. Erik Asphausg, peneliti dari Arizona State University mengatakan, mungkin saja batuan mineral itu berasal dari Bumi.

"Milyaran tahun lalu, Bumi pernah diserang oleh asteroid besar yang memuntahkan isi Bumi sampai ke luar angkasa. Bukan tak mungkin, bagian-bagian Bumi yang mengandung mineral itu terhempas dan mendarat di bulan," kata Asphausg.(rep2)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index